Bloomberg Technoz, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan segera melelang wilayah kerja (WK) minyak dan gas (migas) Blok Warim, Papua yang disebut-sebut menyimpan cadangan sangat besar, bahkan melebihi Blok Masela.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan lelang Blok Warim akan dilakukan setelah dikeluarkannya izin oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penyebabnya, WK migas ini berada di areal Taman Nasional Lorentz.
"Sedang diurus ya kemudahannya, khususnya terkait dengan KLHK karena ini [berada] di hutan lindung dan bagaimana kemudahan-kemudahannya," katanya saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).
Namun, dia menegaskan tidak akan langsung melelang Blok Warim begitu izin dari KLHK dikeluarkan. SKK Migas terlebih dahulu akan melakukan studi untuk mengetahui sejauh mana eksplorasi dan eksploitasi di WK migas itu bisa dilakukan.
"Iya lelang, harus ada studi baru lelang. Nanti bisa joint study, setelah itu baru lelang. Cari data dahulu baru lelang," ujarnya.
Pada pertengahan Januari 2023, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyebut potensi sumber daya Warim cukup besar, bahkan melebihi Blok Masela.
“Cekungan yang besar itu di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini. Ada WK yang cukup besar, namanya Warim. Itu yang kami fokuskan ya. Warim itu ada minyak dan ada gas. Itu gede sekali […] Potensi sumber dayanya lebih gede dari Masela,” katanya.
Berdasarkan perkiraan Kementerian ESDM, Blok Warim menyimpan potensi 25,968 miliar barel minyak. Adapun, potensi gas WK migas tersebut mencapai 47,37 triliun kaki kubik gas atau trillion cubic feet (TCF), alias empat kali lipat dari Blok Masela di Tanimbar, Maluku yang tak lebih dari 10,73 TCF.
Namun demikian, terdapat tantangan dalam pengembangan Warim, seperti letaknya yang berdekatan dengan Taman Nasional. Lorentz. Pemerintah masih mencoba menghitung kembali potensi yang add di luar area taman nasional tersebut
“Kami coba approach di luar taman, masih besar apa enggak itu yang besaran target kita,” ujar Tutuka.
Selain Warim, pemerintah akan fokus pada pengembangan WK migas di Buton, Warin, Aru dan Timor yang berlokasi di bagian timur Indonesia untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada 2030. Saat ini, Indonesia diketahui memiliki 70 WK migas yang belum dieksplorasi.
(rez/wdh)