Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah dilarang oleh Amerika Serikat (AS), raksasa media sosial TikTok menghadapi lagi tentangan dari benua biru Eropa. Uni Eropa memperingatkan TikTok untuk memenuhi regulasi Eropa tentang privasi pengguna dan keamanan data. Peringatan itu muncul dalam pertemuan antara Chief Executive Officer TikTok Shou Zi Chew dengan sejumlah pejabat tinggi Uni Eropa di Brussels, Selasa (10/1).

“Saya mengandalkan TikTok untuk sepenuhnya melaksanakan komitmen untuk bekerja lebih keras menghormati hukum yang berlaku di Uni Eropa dan mendapatkan lagi kepercayaan dari para regulator di Eropa,” tegas Věra Jourová, Wakil Presiden Komisi Eropa setelah pertemuan dengan Zi Chew. 

Jourova menegaskan, TikTok harus bisa memberikan jaminan tanpa keraguan bahwa data pengguna TikTok dari Eropa akan tetap aman dan bebas dari akses ilegal dari pihak ketiga. 

Peringatan dari Eropa ini menambah lagi daftar sorotan tajam dunia terhadap keamanan platform media sosial asal China itu. Di Eropa, TikTok menghadapi pengawasan ketat terkait kekhawatiran atas keamanan data anak-anak. Platform media ini juga menghadapi risiko denda yang sangat besar seiring berlangsungnya penyelidikan di Inggris dan Irlandia. 

Penyelidikan itu digelar menjawab kekhawatiran kemungkinan pelanggaran perlindungan data TikTok di Eropa yang ditengarai bisa diakses oleh Kecerdasan Artifisial (AI) dan bagian pemeliharaan di China.