Logo Bloomberg Technoz

Yield Obligasi Turun ke 6,37% Tapi Minat Asing di SBN Mengendur

Ruisa Khoiriyah
01 June 2023 09:40

Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar Surat Berharga Negara (SBN) terlihat cukup bergairah selama Mei lalu dengan aksi beli pemodal yang menurunkan yield imbal hasil ke level terendah sepanjang tahun. Akan tetapi, minat investor asing pada aset surat utang rupiah terpantau menurun dengan mencatat net outflow bulanan, pertama kalinya sejak Februari lalu.

Polemik seputar pagu utang Amerika Serikat yang panas selama Mei, ditambah laju inflasi AS yang belum menunjukkan tanda-tanda mendingin dan membuat proyeksi bunga acuan Federal Reserve tetap tinggi ke depan, membayangi animo pemodal dalam keputusan investasi di pasar keuangan. 

Mengacu pada data Bloomberg, rata-rata pergerakan yield Surat Utang Negara (SUN/INDOGB) tenor 10 tahun selama Mei adalah 6,44% dengan posisi penutupan Rabu (31/5/2023) di level 6,37%, terendah sepanjang 2023.

Adapun yield SUN-2 tahun bergerak di kisaran 5,975% dengan level terendah di 5,654% pada Rabu lalu. Sedang untuk tenor lebih panjang INDOGB-15 tahun juga berhasil mencetak level terendah pada akhir Mei di level 6,587%. Rata-rata pergerakan dalam 1 bulan ini berada di 6,717%.

Meski pergerakan yield mengindikasikan minat investor yang tinggi di pasar SUN, pemodal asing justru mencatat posisi jual bersih selama Mei lalu, pertama kalinya sejak Februari. Berdasarkan data yang dikompilasi oleh Bloomberg, pemodal asing mencatat net outflow sebesar US$16,4 juta. Pada 29 Mei saja, investor asing melepas US$89,6 juta kepemilikan di SBN.

Investor asing untuk pertamakalinya mencetak posisi jual bersih bulanan pada Mei lalu (Bloomberg)