Logo Bloomberg Technoz

Erik Wasson dan Billy House - Bloomberg News

Bloomberg, Kesepakatan dalam RUU soal plafon utang Amerika Serikat (AS) yang dibuat oleh Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy untuk hindari gagal bayar telah lolos melewati rintangan besar pertama, yaitu jalan menuju voting di DPR.

Voting untuk kebijakan ini akan rapung Rabu malam waktu AS di DPR menyusul semakin dekatnya tenggat waktu 5 Juni untuk mencegah gagal bayar utang negara itu terjadi.

DPR AS memilih dengan perbandingan suara 241 ya dan 187 tidak untuk proses pengambilan suara. McCarthy membutuhkan suara dari Partai Demokrat untuk mengimbangi 29 suara “tidak” dari Partai Republik, yang menggarisbawahi adanya perpecahan di dalam partainya sendiri atas undang-undang tersebut.

Biden, McCarthy, dan para pembantu mereka telah bekerja melalui telepon sejak menyelesaikan kesepakatan itu Sabtu malam lalu untuk membangun koalisi moderat yang cukup besar untuk mengumpulkan 218 suara yang diperlukan untuk aturan itu bisa lolos.

"Saya pikir semuanya berjalan sesuai rencana," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, sebelum dia berangkat untuk kunjungan ke Colorado. “Semoga pada saat saya mendarat, Kongres akan bertindak, DPR akan bertindak, dan kita akan selangkah lebih dekat.”

Pimpinan mayoritas DPR Tom Emmer, yang merupakan seorang politisi Partai Republik dari Minnesota, mengatakan pada Rabu pagi bahwa dia yakin suara akan cukup. "Ini akan berlalu," katanya.

RUU itu selanjutnya akan dibawa ke Senat, di mana keberatan dari kaum konservatif dapat memaksa terjadinya debat berhari-hari. Namun John Thune, Republikan No. 2 di Senat, mengatakan pada Rabu bahwa mungkin ada kesepakatan untuk meloloskan RUU pada Jumat malam, beberapa hari sebelum batas waktu gagal bayar 5 Juni.

RUU itu akan mengatur arah pengeluaran federal untuk dua tahun ke depan dan menangguhkan plafon utang hingga 1 Januari 2025.

(bbn)

No more pages