Ishika Mookerjee - Bloomberg News - 

Bloomberg, Rasa frustrasi terhadap kinerja pasar saham China yang meningkat mendorong pemodal global melirik alternatif pasar lain di Asia yang lebih menarik.

Divergensi itu terlihat secara jelas pekan ini. Indeks saham utama di China mencatat kerugian dari posisi puncak baru-baru ini hingga 20%, terjadi berbarengan dengan indeks saham Korea Selatan, Kospi, yang mencetak bullish serta indeks saham India yang mendekati level tertinggi sepanjang masa. Sementara indeks saham Jepang menyentuh level tertinggi dalam tiga dekade pada awal Mei, sementara indeks saham Taiwan terus melampaui sebagian besar kinerja pasar saham di belahan dunia lain.

Pergeseran fundamental

Peluang pergeseran struktural dalam portfolio investor yang memfokuskan aset di pasar Asia terlihat menarik ketika China dikeluarkan. Lonjakan di pasar ini berlangsung di tengah kekhawatiran bahwa kemerosotan ekonomi China juga akan menyeret kinerja saham di semua kawasan. 

Prospek pembuat chip terkemuka dunia di Korea dan Taiwan semakin mengkilap, begitu juga kebangkitan lagi inflasi di Jepang serta ledakan konsumsi di India menjadi salah satu faktor pendorong para pemodal global menaikkan porsi saham mereka di kawasan itu ketika indeks saham China malah menjadi pemberat laju saham global.