Bloomberg Technoz, Jakarta -  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan bahwa musim kemarau pada 2023 kondisinya akan berbeda dengan musim kemarau yang terjadi pada tiga tahun terakhir. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut musim kemarau tahun ini kondisinya akan lebih kering dibandingkan dengan musim kemarau tiga tahun belakangan. Kondisi tersebut membuat kemungkinan terjadinya hujan akan jauh lebih kecil atau nyaris tidak ada hujan turun.

"Kita harus siap-siap untuk menghadapi fenomena (musim kemarau) yang relatif lebih kering dari tiga tahun [belakangan] berturut-turut. Tiba-tiba (musim kemarau) ini mendadak menjadi lebih kering. Ini harus diwaspadai meskipun masih Januari," katanya dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (27/1/2023) di Jakarta.

Selain itu BMKG juga meminta masyarakat untuk bersiap menghadapi kemungkinan datangnya fenomena El Nino. Fenomena yang mana adanya aliran masa udara basah dari wilayah Indonesia ke Samudra Pasifik.

"Artinya, di wilayah Indonesia ini akan kekurangan masa udara basah. Artinya itu berkurangnya curah hujan," ujarnya.