"Ada dua calon bersaing ketat, Slamet Edy Purnomo dapat 32 suara dari 56 anggota Komisi XI," kata Hendrawan dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Sementara Dumoly dibenarkannya mendapatkan 24 suara. Diketahui Dumoly merupakan mantan Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK.
Slamet Edy Purnomo dalam uji kepatutan disebut berada posisi teratas dari 13 calon yang mengikuti seleksi di Komite IV DPD RI.
Tercatat awalnya ada lima nama teratas berdasarkan penilaian dalam pengumuman yang disampaikan Komisi XI DPR sebelumnya. Lima orang tersebut adalah Slamet Edy Purnomo, Laode Nusriadi, Imam Nashirudin, Tornanda Syaifullah dan Dewi Yustisiana
Sementara dalam rekam jejaknya, Slamet Edy diketahui pernah diprotes terkait kepemilikan saham Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) bahkan demonstrasi pernah ditujukan kepadanya.
Persatuan Pedagang Kecil-Usaha Mikro Kecil Menengah (PPK-UMKM) pernah menggelar aksi memprotes Slamet Edy Purnomo pada Juli 2020. Slamet Edy sebagai Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK RI disebutkan PPK-UMKM sebagai orang dibalik lepasnya Bukopin ke pihak asing.
Mereka memprotes Slamet Edy Purnomo dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI karena membiarkan PT Bank Bukopin dikuasai asing.
(ezr)