Bloomberg News

Bloomberg - Presiden Vladimir Putin menuntut Rusia memperkuat pertahanan udara di sekitar Moskow setelah terjadi serangan drone terbesar di ibu kota sejak ia memerintahkan invasi ke Ukraina. Sementara Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam pembalasan 'paling keras' terhadap Kyiv.

Serangan yang melibatkan delapan pesawat tak berawak atau drone berhasil dipukul mundur pada Selasa (30/05/2023). "Jelas ada yang harus kita lakukan untuk menutup pertahanan udara di ibu kota," kata Putin dalam komentar yang disiarkan di televisi selama kunjungan ke pusat kreativitas di Moskow. "Kami akan melakukannya."

Kementerian Pertahanan di Moskow menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut, dengan mengatakan rudal menembak jatuh lima drone sementara gangguan elektronik dilancarkan untuk mengalihkan lainnya dari target yang dituju. Ukraina belum berkomentar secara resmi sejauh ini.

Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, mendukung hak Ukraina untuk menyerang Rusia demi membela diri, semakin menampakkan dukungan atas tindakan seperti itu daripada AS atau sekutu NATO lainnya.