Jokowi sendiri, kata Sri Mulyani, punya waktu hingga 16 Juni 2023 untuk menyerahkan pilihannya kepada anggota DPR. Akan tetapi, menurut dia, presiden akan menyeleksi nama-nama tersebut lebih cepat. Rencananya, dua anggota dewan komisioner baru OJK akan dilantik pada Agustus mendatang.
Siapa saja enam nama yang diajukan ke Jokowi?
1. Agusman, Kepala Departemen Audit Intern Bank Indonesia
Pria kelahiran Padang pada 1965 ini memulai karir di Bank Indonesia pada 1992. Jebolan Universitas Andalas ini sempat mengampu sejumlah jabatan seperti Kepala Departemen Surveillance Sistem Keuangan (2016-2017), Kepala Departemen Komunikasi(2017-2019), dan Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (2019-2020).
Dia tercatat meraih gelar Master di bidang Economics dan Finance dari Curtin University of Technology pada 1998. Dia juga telah memperoleh gelar Phd di bidang Banking & Finance dari Australian National University pada 2006.
2. Adi Budiarso, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan
Pria kelahiran Salatiga, 1 September 1970 ini mengawali karir sebagai pelaksana di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan, pada 1990. Lulusan STAN ini pernah menjabat Kepala Central Transformation Office Sekretariat Jenderal Kemenkeu, 2014-2018.
Pemilik gelar Master of Accounting dari University of Southern California ini pernah mengemban amanat sebagai Sekretaris Kerja Panitia Nasional, Annual Meetings IMF-World Bank Group tahun 2018 di Bali. Doctor of Business Administration dari University of Canberra ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilatera, Badan Kebijakan Fiskal.
Dia kemudian dilantik menjadi Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Agustus 2020.
3. Budi Santoso, Direktur PT Pricewaterhouse Coopers Consulting Indonesia
Budi tercatat punya pengalaman selama 17 tahun di bidang investigasi tindak pidana pencucian uang dan korupsi, pelacakan aset, dukungan litigasi, merancang, mengimplementasi dan mengevaluasi program anti fraud, serta pengujian risiko fraud. Dia tercatat pernah menjadi pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi selama 10 tahun sebagai penyidik, ketua komisi, dan kepala sekretariat pencegahan.
Sebelum PWC, dia juga pernah menjadi Senior Director di Kroll Singapura dan Senior Manager Fraud Investigation and Disputes di EY Indonesia. Jebolan Universitas Sebelas Maret tersebut juga menjabat sebagai Direktur Pelatihan Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) Indonesia Chapter dan Board Member ACFE Singapore Chapter.
4. Hasan Fawzi Komisaris Utama, PT Pefindo Biro Kredit
Hasan Fawzi pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan BEI berdasarkan RUPS pada 29 Juni 2018. Dia memulai kariernya di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993–1997). Dia kemudian bergabung dengan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (1997–2008).
Hasan juga pernah menjabat sebagai Direktur Penilai Harga Efek Indonesia PHEI periode 2008–2012 dan Direktur Utama KPEI selama dua periode 2012–2018. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut pernah menjadi pejabat pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama BEI saat Inarno Djajadi terpilih sebagai Dewan Komisioner OJK, Mei 2022.
5. Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia
Pria kelahiran Bogor pada 1966 ini adalah lulusan Universitas Diponegoro yang memulai karir di Bank Indonesia pada 1994. Dia sempat melanjutkan pendidikan di International University of Japan dan mendapatkan gelar Master di bidang Economics International Development pada 1998.
Saat ini, dia menjabat sebagai Kepala Departemen Komunikasi sejak 2020.
6. Mardianto Eddiwan Danusaputro, Direktur Utama PT BNI Modal Ventura.
Sebelumnya, Mardianto adalah Chief Executive Officer Mandiri Capital Indonesia (MCI), perusahaan modal ventura anak perusahaan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. MCI bertujuan untuk menyediakan pendanaan ekuitas untuk start-up regional, dengan fokus pada sektor fintech.
Dia memiliki pengalaman kerja lebih dari 20 tahun di berbagai sektor, termasuk barang konsumen di Procter & Gamble, konsultasi manajemen di AT Kearney dan Booz Allen Hamilton dan jasa keuangan, termasuk Morgan Stanley. Selain bekerja, lulusan Universitas Gajah Mada ini juga berpengalaman sebagai angel investor dan social entrepreneur.
(frg/roy)