Perusahaan menawarkan harga berkisar Rp1.650/saham hingga Rp1.775/saham. Sehingga, Amman berpotensi meraup dana segar Rp12,02 triliun hingga Rp12,93 triliun.
Amman akan menggunakan dana hasil IPO sebesar Rp1,79 triliun untuk setoran modal kepada PT Amman Mineral Industri. Amman Mineral Industri kemudian akan menggunakan setoran modal ini untuk pengeluaran modal proyek smelter di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Kemudian, sebesar Rp3,05 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Sisa dana IPO akan digunakan untuk setoran modal kepada AMNT melalui pengambilalihan saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT. Setelah adanya setoran modal ini, AMNT akan menggunakan dananya untuk ekspansi pabrik konsentrator dan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap di Sumbawa Barat.
Masa penawaran awal dimulai hari ini, Rabu (31/5/2023) hingga 16 Juni 2023. Prosesnya dilanjutkan dengan tanggal efektif yang diperkirakan 26 Juni 2023.
Masa penawaran umum berlangsung pada 28 Juni 2023-3 Juli 2023. Penjatahan jatuh pada 3 Juli 2023, yang kemudian dilanjutkan dengan distribusi secara elektronik pada 4 Juli 2023. Pencatatan saham atau listing di BEI dijadwalkan pada 5 Juli 2023.
Jika sesuai target, IPO Amman Mineral akan menjadi IPO dengan nilai emisi terbesar tahun ini setelah PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) yang memperoleh Rp9,9 triliun dari IPO.
(dhf/roy)