Harga Sembako Naik, Inflasi RI Malah Melandai
Ruisa Khoiriyah
31 May 2023 12:40
Bloomberg Technoz, Jakarta - Laju inflasi domestik diperkirakan akan terus berlanjut melandai pada Mei setelah puncak perayaan Lebaran berlalu. Inflasi Mei akan semakin rendah meski laju penurunannya sudah lebih pelan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, membawa upaya penjangkaran tekanan harga oleh bank sentral semakin mendekati target sasaran.
Berdasarkan hasil konsensus ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sampai Rabu pagi (31/5/2023), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei diprediksi melandai ke level 4,24% year-on-year dengan laju inflasi bulanan bulan ini sebesar 0,32%. Adapun inflasi inti Mei diperkirakan stabil menurun ke kisaran 2,82% year-on-year.
Sebagai perbandingan, pada April lalu inflasi IHK menurun di posisi 4,33%, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, di tengah puncak perayaan Lebaran yang secara historis selalu melonjakkan harga barang dan jasa. Secara bulanan, inflasi bulan April 2023 tercatat sebesar 0,33%, lebih rendah dari inflasi Ramadan dan Idulfitri pada 2022 yang mencapai 0,95% pada April 2022 dan 0,4% pada Mei 2022.
Deselerasi inflasi yang terus berlanjut itu sudah diprediksi oleh bank sentral. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur 25 Mei lalu, menyatakan, otoritas moneter memperkirakan inflasi IHK akan kembali ke sasaran target atau di bawah 4% pada kuartal III-2023, di mana inflasi inti akan tetap berada di kisaran target 3,0±1% hingga akhir 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan inflasi Mei pada 6 Juni nanti.