Dalam sebuah pernyataannya di Universitas Nasional Taiwan pada akhir pekan, Jansen Huang berbagi filosofi yang telah membawa perusahannya hingga titik ini. "Lari, jangan berjalan," katanya. "Entah Anda berlari untuk mendapatkan makanan, atau Anda berlari agar tidak menjadi makanan."
Langkah Huang, dan kesediaannya untuk mengambil risiko yang tak berani dilakukan oleh perusahaan lain, membuat Nvidia, pembuat cip Silicon Valley yang didirikan 30 tahun lalu, membuat taruhan besar pada AI bertahun-tahun sebelum orang lain menganggapnya serius. Saat ini, usahanya terbukti dan menjadi keuntungan ekstraperusahaan.
Saham Nvidia telah melonjak sejak pekan lalu saat memberikan perkiraan penjualan cip AI merusak konsensus yang dibuat Wall Street. Saham terus naik pada Selasa (30/05/2023) setelah mengumumkan sejumlah produk baru terkait kecerdasan buatan, mulai dari robotika, game, hingga iklan dan jaringan. Huang juga meluncurkan platform superkomputer AI yang akan membantu perusahaan teknologi membuat versi ChatGPT mereka sendiri.
"Itu terlalu berlebihan," kata Huang dalam presentasinya di Taiwan. "Aku tahu itu terlalu berlebihan."
Tidak semua akan bullish. Dalam wawancara di Bloomberg TV pada Jumat (26/05/2023), Cathie Wood, dari ARK Innovation ETF Fund memangkas kepemilikan atas Nvidia pada Januari 2023, memperingatkan bahwa siklus boom-bust di industri cip komputer menimbulkan risiko.
"Ada beberapa alasan sampai akhirnya kami mengambil jeda," katanya, dengan persaingan makin ketat di antara perusahaan pada pasar AI. Ia menyebut Nvidia sebagai 'saham check-the-box.'
Huang memiliki bakat untuk mengendarai tren teknologi, menjual cip grafis yang mendukung segalanya mulai dari video game, kebangkitan mata uang kripto dan taruhan besar di industri metaverse. Namun bisa dibilang tidak ada tren yang menguntungkan perusahaannya, lebih dari kebangkitan AI atau kecerdasan buatan.
Pekan lalu, perusahaan mengeluarkan perkiraan penjualan berbasis AI sebesar US$11 miliar pada kuartal kedua fiskal, mengalahkan target Wall Street dan meningkatkan nilainya sebesar US$184 miliar dalam satu hari.
"Kami belum pernah melihat panduan seperti yang baru saja disiapkan oleh Nvidia," kata analis Sanford C. Bernstein, Stacy Rasgon, saat itu.
Nvidia didirikan pada 1993 oleh Huang. Perusahaan tersebut terbukti lebih sukses dari perusahaan sejenis dalam mengembangkan cip. Produk cip Nvidia dapat mengubah kode komputer menjadi gambar realistis yang disukai para gamer.
Perusahaan juga melakukan gelombang konsolidasi yang membuat para pesaing diakuisisi, dibuat bangkrut, atau digabungkan menjadi perusahaan yang lebih besar.
Lewat tangan Huang, perusahaan mendorong teknologinya ke pasar baru, seperti server data center dan AI processing, sebuah langkah yang terbukti saat ini. Dalam waktu kurang dari satu dekade, bisnis data centerNvidia telah tumbuh dari pendapatan tahunan dari US$300 juta menjadi US$15 miliar. Perusahaan telah memenangkan pesanan untuk melengkapi pabrik komputasi raksasa, dengan menyatakan bahwa cip grafis dapat menangani beban kerja AI lebih baik daripada prosesor standar lainnya.
Sudah menjadi hal biasa bagi perusahaan teknologi untuk membicarakan prospek kecerdasan buatan mereka dalam mendapatkan pendapatan dalam sebuah panggilan konferensi. AI kemudian menjadi tinggi pamornya setelah peluncuran ChatGPT pada November, dan namun tidak selalu memicu reli saham. Nvidia kini telah menjadi model perusahaan yang benar-benar menghasilkan uang dari AI.
Kesuksesan Nvidia menenggelamkan prospek Intel, sang pelopor di Silicon Valley, dari kaca mata investor. Intel jauh sebelumnya adalah perusahaan yang paling identik dengan cip komputer. Sementara banyak pembuat cip melihat saham mereka naik setelah pendapatan Nvidia pekan lalu, Intel justru jatuh.
Valuasi Nvidia sekarang lebih besar delapan kali lipat dari Intel, meskipun perusahaan memiliki pendapatan yang jauh lebih sedikit.
-Dengan asistensi dari Joel Leon, Farah Elbahrawy dan Michael Msika.
(bbn)