Hal ini sesuai dengan Conditional Spin-off Agreement, dimana disepakati pengalihan segmen bisnis Indihome ke Telkomsel paling lambat terjadi pada 1 Juli 2023. Dalam RUPS Tahunan yang berlangsung Selasa (30/5/2023), pemegang saham juga telah memberi persetujuan atas aksi korporasi ini.
“Telkom melalui RUPS Tahun ini memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel. Aksi korporasi yang tergolong sebagai transaksi afiliasi,” bunyi keputusan RUPS Tahunan, dikutip Bloomberg Technoz.
Manajemen Telkom dalam rapat umum tahunan dengan pemegang saham juga menegaskan, spin off Indihome merupakan strategi implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) dan menjadi bagian dari strategi utama “Five Bold Moves”. Hal ini akan berdampak baik bagi Telkom dalam mendukung terciptanya inklusi digital. Dijanjikan akan terjadi peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat.
“Sinergi antara Indihome dan Telkomsel yang merupakan pemimpin pasar bisnis broadband diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital. Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya,” tutur manajen TLKM.
Secara utuh, lanjut Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, proses sinergi keduanya diharapkan tuntas pada awal kuartal ketiga 2023.
Dalam aksi ini, sebagai dampak lanjutkan Telkomsel menerbitkan 33.300 saham baru kepada Telkom. Alhasil kepemilikan perseroan atas Telkomsel naik menjadi 70,4%, sekaligus mendilusi kepemilikan SingTel menjadi 29,6%.
Masih dalam rangkaian proses integarasi Indihome dengan Telkomsel, SingTel akan menggunakan sebagian haknya untuk pre-order penerbitan 1.551 saham baru tersebut.
“Penerbitan saham baru tersebut akan dibayar tunai sebesar Rp2,71 triliun, menghasilkan kepemilikan sebesar 69,9% oleh perseroan dan 30,1% oleh SingTel,” bunyi informasi yang disampaikan Telkom dilansir dari laporan keuangan terbaru mereka.
(wep/roy)