Menurutnya jika dilihat dari efektivitasnya penarikan utang Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara tetangga maupun negara maju.
Sebagai contoh India, setiap utang US$ 1 yang ditarik, utang tersebut hanya memberikan tambahan (value added) US$ 0,73 terhadap perekonomiannya. Ini artinya, nominal penarikan utang selama lima tahun terakhir lebih besar dibandingkan kenaikan nominal PDB-nya.
Hal ini juga terjadi di Thailand. Penarikan utang pemerintahan Thailand jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya ke perekonomian. Setiap penarikan utang US$ 1 pemerintah Thailand hanya menghasilkan tambahan US$ 0,34 ke perekonomian.
Bahkan dibandingkan negara maju seperti AS pun, efektivitas penarikan utang Indonesia relatif lebih baik. Penambahan US$ 1 pada utang pemerintah AS hanya menghasilkan tambahan US$ 0,56 ke perekonomiannya.
Kendati demikian, efektivitas utang Indonesia hanya kalah dari kinerja Vietnam. Pemerintah Vietnam menambah utang US$ 18,2 miliar lima tahun terakhir, di sisi lain nilai ekonominya meningkat berkali lipat yakni US$ 102 miliar. Artinya, setiap kenaikan utang US$ 1 di negara tersebut menghasilkan tambahan US$ 5,61 ke perekonomiannya.
"Vietnam bagus sekali. PDB-nya juga naik karena iklim investasi dan kemampuan menarik investasi terutama dari Cina," kata Sri Mulyani.
Meski demikian, Sri Mulyani juga menekankan bahwa mendorong pertumbuhan ekonomi seharusnya tidak tergantung hanya pada penarikan utang.
Hal itu menurutnya tidak akan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Di sisi lain, ia menyebut semua negara memakai instrumen utang untuk menahan perekonomian dari gejolak.
Pemerintah menarik utang untuk membiayai berbagai belanja untuk merespons gejolak. Contohnya, pada saat pandemi, semua negara mengalami kenaikan utang. Rasio utang Indonesia melonjak 9,5 poin persentase menjadi 39,7% PDB pada 2018-2022.
Kenaikan ini terutama selama tahun awal pandemi. Kenaikan rasio utang itu bukan hanya dialami Indonesia. Rasio utang pemerintah Thailand melonjak 19,5 poin, Cina 16,7 poin dan Amerika Serikat 12,9 poin.
(evs)