Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 31 Mei 2023 berpotensi bergerak bervariasi, di tengah harapan bahwa Kongres akan mengesahkan kesepakatan utang untuk mencegah gagal bayar Amerika Serikat. 

Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, Selasa (30/5/2023) IHSG terkoreksi 0,67%, dengan menutup perdagangan pada level 6.636,42.

Analisis Teknikal IHSG Hari Ini Rabu 31 Mei 2023 (Bloomberg)

Secara teknikal IHSG ada kecenderungan bergerak bervariasi, dengan pergerakannya saat ini dalam tren bearish dengan membentuk lower low, dan terkonfirmasi berada di bawah indikator MA-50, dan MA-100. Support selanjutnya ada pada level 6.614hingga 6.585.

Adapun area resistance terdekat yang dapat dijadikan target awal ialah trendline garis hijau pada area level 6.695 - 6.700, sekaligus menjadi level psikologis IHSG.

Sentimen pada perdagangan hari ini masih datang dari eksternal, kesepakatan soal plafon utang akan lolos dan disahkan melalui Kongres sebelum kemungkinan gagal bayar jatuh pada 5 Juni, yang juga disebut dengan Hari X.

Adapun seperti yang diwartakan Bloomberg News,  Presiden Joe Biden secara pribadi telah memanggil anggota parlemen untuk mendukung RUU tersebut, dengan pemungutan suara oleh DPR kemungkinan besar dilakukan pada Rabu (31/5/2023) waktu setempat sebelum dibawa ke Senat.

Jika kesepakatan tersebut disetujui, para pelaku pasar akan menghadapi risiko terbaru, yakni kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada bulan depan.

The Fed Terminal Rate (Bloomberg)

 Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, Kongres AS dijadwalkan melakukan voting paling cepat pada hari Rabu waktu setempat. Para politisi tidak memberi sinyal bahwa mereka berniat kembali ke Capitol Hill lebih awal untuk membahas kesepakatan ini. Dukungan dari Partai Republik dan Partai Demokrat dibutuhkan untuk meloloskan kesepakatan debt ceiling ini menjadi UU.

Fokus perhatian investor sekarang bergeser pada prospek ekonomi, dan arah pergerakan suku bunga acuan. Perilisan data ekonomi belakangan ini di berbagai negara maju telah membuat keputusan suku bunga acuan oleh bank sentral semakin rumit.

“Ketahanan ekonomi dan masih ketatnya pasar tenaga kerja dapat memberi tekanan ke atas pada upah, dan inflasi sehingga berpotensi membuat inflasi yang tinggi tumbuh mengakar dalam ekonomi, dan lebih sulit untuk diturunkan,” jelasnya.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, IHSG kembali terkoreksi ke 6.636 dan masih didominasi dengan adanya volume penjualan. Dapat diwaspadai posisi IHSG saat ini yang diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave y dari wave (y) dari wave [ii].

“Sehingga IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji kembali rentang area 6.587 - 6.612,” papar Herditya dalam riset yang diterbitkan pada Rabu (31/5/2023).

Heredity juga memberikan catatan, selama IHSG masih mampu berada di atas 6.542 sebagai support krusialnya, IHSG masih berpeluang berbalik menguat untuk menguji 6.772 - 6.820.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ANTM, RALS, TBIG, dan UNVR.

Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan pekan kemarin IHSG ditutup melemah, dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp365 miliar di reguler market.

Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat pada hari ini, dengan resistance 6.650 - 6.700 dan support 6.600 - 6.580 Dengan saham rekomendasinya ialah TLKM, ESSA, BBRI, MDKA, SMGR, dan CTRA.

(fad)

No more pages