"Dia harus menjaga iklim demokrasi, menjaga iklim persaingan sehat dalam politik sebab dia adalah Kepala negara, dia bukan kepala petugas partai," kata dia lagi.
Pada saat yang sama politikus Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa pernyataan Jokowi itu dinilainya sudah tepat. Ia menganggap bahwa sebagai warga negara, Jokowi juga punya kepentingan Indonesia ke depan.
"Saya memang berpendapat apa yang disampaikan Pak Jokowi sangat tepat, sangat benar. Jangan dianggap salah karena sebagai warga punya kepentingan Indonesia ke depan. Kan Jokowi sudah bekerja sangat baik, 10 tahun. Beliau ingin capaiannya selama 10 tahun terus berlanjut," kata Habib.
Pimpinan Komisi III DPR itu juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga punya aspirasi politik. "Tapi harus disampaikan tidak melanggar aturan atau ketentuan,"
Lebih lanjut, Habib mengatakan bahwa pernyataan Jokowi yang dinilai dapat memengaruhi pilpres maka biar penyelenggara pemilu.
"Kalau sampai mengintervensi tentu ada batasannya bisa dilaporkan ke Bawaslu. Aturan ada institusi penegakan hukum ada. Apalagi yang kita khawatirkan? Kita bangsa yang besar," kata dia.
Jokowi sebelumnya mengakui dirinya melakukan bahwa cawe-cawe dalam politik. Namun dia mengatakan hal itu dilakukan demi kepentingan negara. Ia mengeklaim cawe-cawenya itu demi kepentingan negara agar pembangunan tetap berlanjut meskipun ada transisi kepemimpinan.
"Cawe-cawe untuk negara, untuk kepentingan nasional. Saya memilih cawe-cawe dalam arti yang positif, masa tidak boleh? Masa tidak boleh berpolitik? Tidak ada konstitusi yang dilanggar. Untuk negara ini saya bisa cawe-cawe," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/5/2023).
(ibn/ezr)