Kemudian di sisi inflasi, BI memperkirakan pada 2024 berada di kisaran 1,5-3,5%. Sama dengan asumsi yang diajukan pemerintah dan lebih rendah dibandingkan proyeksi 2023 yang di kisaran 2-4%.

"Kami perkirakan tahun ini inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) akan kembali menurun dan pada akhir tahun kembali dalam sasaran," tutur Perry.

Untuk nilai tukar rupiah, BI memperkirakan berada di kisaran Rp 14.700-15.100/US$. Kali ini BI lebih percaya diri ketimbang pemerintah yang mengasumsikan Rp 14.700-15.300/US$.

"Neraca pembayaran akan tetap surplus dan akan mendukung nilai tukar yang stabil. Sampai triwulan II-2023, rupiah menguat 4,48% dibandingkan akhir 2022. BI akan berkomitmen akan menjaga stabilitas nilai tukar," tegas Perry.

(aji)