"Prospek pertumbuhan dari sisi global diperkirakan membaik dibandingkan tahun ini yang dianggap sebagai tahun yang paling lemah. Hal ini sejalan dengan tren harga-harga komoditas," kata Sri Mulyani di hadapan Dewan.
Volume perdagangan dunia, demikian Sri Mulyani, diperkirakan pulih. Tahun ini, volume perdagangan global diperkirakan hanya tumbuh 2,4% dan tahun depan terakselerasi menjadi 3,5%.
"Kinerja ekspor diharapkan kembali menguat di tengah prospek ekonomi dunia yangg diperkirakan sedikit lebih baik," ujarnya.
Indonesia, kata Sri Mulyani, akan terus mencoba untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekspor komoditas. Ke depan, ekspor produk-produk hasil hilirasi akan semakin ditingkatkan.
Sedangkan dari faktor domestik, pemulihan ekonomi akan datang dari aktivitas yang terkait dengan Pemilu dan Pilkada.
"Asumsi pertumbuhan ekonomi 2024 antara 5,3-5,7% adalah sebuah proyeksi. Pemeritnah sepakat dengan pandangan berbagai fraksi tentang meningkatkan kewaspadaan karena gejolak geopolitik yang menjadi sumber ketidakpastian," tutur Sri Mulyani.
(aji)