Logo Bloomberg Technoz

Namun menurut data FlightRadar24, C919 China Eastern tidak terbang secara reguler selama 104 hari dari 7 Februari hingga 17 Mei.

China tengah berupaya mengganggu dominasi Boeing dan Airbus dalam pembuatan pesawat jet komersial. Keluarga Airbus A320neo dan jet Boeing 737 Max full dipesan hingga akhir dekade ini, yang berarti setiap maskapai yang menginginkan jet berbadan sempit kemungkinan perlu mencari alternatif.

Perbandingan Pesawat C919 China dengan A320 Airbus dan Boeing 737 (Sumber: Bloomberg)

Comac telah mengumpulkan lebih dari 1.000 pesanan untuk C919, meskipun mayoritas belum dikonfirmasi dan banyak dari lessor pesawat China belum menempatkan jet tersebut ke maskapai penerbangan. 

Masih ada keraguan atas kemampuan Comac memenuhi pesanan tersebut. Pabrikan China itu juga bergantung pada pemasok asing termasuk General Electric Co., Honeywell International Inc. dan, untuk mesin mereka bergantung pada CFM International Inc. yang merupakab bisnis gabungan GE dan Safran SA Prancis.

China Eastern yang berbasis di Shanghai, salah satu maskapai terbesar di negara itu, mengatakan pekan lalu bahwa mereka berencana untuk memasukkan kelima C919 ke dalam armadanya pada tahun 2023.

C919 masih bersertifikat hanya untuk terbang di China, sementara proses sertifikasi Eropa tetap berjalan. Setiap C919 dibanderol dengan harga sekitar US$99 juta (Rp 1,4 triliun), sebelum diskon untuk maskapai penerbangan. 

(bbn)

No more pages