Matthew Burgess dan Masaki Kondo - Bloomberg News
Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga surat utang negara yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat menguat pada perdagangan pagi ini, setelah sempat liburan Memorial Day. Penguatan harga obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) ini dipicu oleh kesepakatan tentatif atas pagu utang yang meredakan kekhawatiran gagal bayar.
Imbal hasil (yield) obligasi yang akan jatuh tempo pada 6 Juni, sehari setelah AS mungkin kehabisan uang tunai, 13 basis poin lebih rendah di kisaran 5,16% waktu pasar Asia pada, Selasa (30/5/2023), menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Yield tersebut setara dengan utang yang jatuh tempo pada 15 Juni diindikasikan turun 27 basis poin. Surat utang biasanya diperdagangkan dalam volume kecil di sesi Asia.
Sebelumnya ada kabar, Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy pada Senin kemarin menyatakan yakin ada kesepakatan menangguhkan plafon utang dimana saat yang sama membatasi pengeluaran diskresioner, diyakini akan lolos dari Kongres dalam beberapa hari mendatang. Persetujuan tersebut mendapatkan dukungan awal dari anggota terkemuka dari sayap moderat dan pragmatis masing-masing partai.
Imbal hasil pada beberapa surat utang mencapai 7% minggu lalu karena para investor menghindari portofolio yang beresiko setelah Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan bahwa pemerintah akan menghabiskan kapasitas pinjamannya pada tanggal 5 Juni.