Sementara itu, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia. Kali ini AS menyasar perusahaan China yang dituding membantu Rusia di medan perang.
Kementerian Keuangan AS melarang Spacety China dan anak usahanya di Luxembourg untuk menyediakan citra satelit dari Ukraina kepada perusahaan teknologi Rusia.
Kemudian Dana Moneter Internasional (IMF) mempertimbangkan pemberian pinjaman kepada Ukraina senilai hingga US$ 16 miliar (Rp 239,42 triliun) untuk berbagai kebutuhan. Demikian diungkapkan sejumlah sumber kepada Bloomberg News.
Pinjaman ini akan bergantung kepada sejumlah syarat, salah satunya restu dari negara-negara G7. Jika disetujui, maka pada tahun pertama akan dicairkan sebesar US$ 7 miliar (Rp 104,75 triliun). Proposal ini diharapkan bisa disepakati pada akhir Maret dan pencairan pertama bisa dilakukan paling awal April.
(bbn)