Logo Bloomberg Technoz

VKTR akan lebih fokus pada segmen tersebut setelah IPO. Fokus tersebut tercermin dari rencana penggunaan dana IPO. 

Seperti diketahui, VKTR akan melepas 8,75 miliar saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Harga yang ditawarkan berkisar Rp100 hingga Rp130/saham. Artinya, VKTR akan meraup dana sehar antara Rp875 miliar hingga Rp1,1 triliun.

Perusahaan akan mengalokasikan 39,93% dana IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), dan sebesar 11,59% akan diberikan bagi perusahaan anak, yaitu Bakrie Autoparts (BA) dalam bentuk penyertaan modal.

"Kami akan fokus dalam mengembangkan bisnis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di segmen kendaraan komersial seperti bus dan truk," terang Gilarsi.

"Setelah IPO, kami berkomitmen tidak hanya mendistribusikan kendaraan listrik yang saat ini dimulai dari bus listrik, tapi juga memproduksi kendaraan listrik ke depannya, sehingga dapat berkontribusi untuk TKDN yang lebih tinggi," sambungnya.


Setop Beli Tesla

Alih-alih memperbanyak armada mobil listrik menggunakan Tesla, PT Blue Bird Tbk (BIRD), perusahaan angkutan taksi terbesar di Indonesia justru akan memperluas kerja sama dengan produsen mobil listrik asal China, BYD Co Ltd. Tahun ini Blue Bird akan membeli ratusan mobil listrik dari produsen asal China itu.

Ini merupakan bagian dari rencana perseroan menambah 6.000 armada pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, terdapat 500 kendaraan berbasis mobil listrik.

“Itu untuk regular. Untuk listrik 500 (kendaraan) kita targetnya. Namun itu balik lagi, itu (mobil listrik) itukan impor untuk tercapai jumlah,” kata Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono, saat wawancara dengan Bloomberg News dan Bloomberg Technoz.

Dari 500 kendaraan listrik yang akan dibeli oleh Blue Bird tersebut, sebanyak 80% merupakan mobil listrik BYD.

BYD merupakan perusahaan kendaraan listrik terbesar di China. Pada 2022 BYD menjual 1,86 juta kendaraan listrik, lebih banyak daripada gabungan penjualan empat tahun sebelumnya.

BYD menjual hampir 550.000 mobil secara global pada Januari-Maret 2023, lebih banyak dari total kendaraan penumpang yang terdaftar di Inggris pada periode tersebut. Produsen mobil ini telah mengintensifkan upayanya di luar negeri, dengan memprioritaskan Eropa, Amerika Latin, dan pasar-pasar di Asia.

Sigit mengungkapkan tidak membeli mobil listrik yang diproduksi Tesla Inc. Pasalnya perseroan masih belum mencapai skala ekonomi dari penggunaan empat unit mobil Tesla yang sudah ada saat ini.

“Biaya investasi dan biaya return masih akan kita perhitungkan. Kita baru belajar dari 2019, jadi kita masih on review,” kata Sigit.

Blue Bird juga akan membeli mobil listrik yang diproduksi oleh Hyundai yang sudah di produksi di Indonesia. Selain itu, perusahaan akan membeli mobil listrik dari brand BMW.

Kedua brand ini, kata Sigit, tidak digunakan untuk taksi regular melainkan untuk disewakan kepada pelanggan.

(dhf)

No more pages