Bloomberg Technoz, Jakarta - Pamor BYD di Indonesia lebih populer dibanding Tesla. Terlebih, jika berbicara soal moda transportasi umum berbasis listrik.

Terbaru, pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, baru saja menandatanganani Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan raksasa mobil listrik BYD, di Shenzhen, Tiongkok, Kamis (25/5/2023). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjajaki potensi investasi antara Indonesia dan Tiongkok, termasuk dalam bidang mobil listrik.

MoU tersebut semakin mengukuhkan rencana bisnis anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Tekonologi Mobilitas setelah initial public offering (IPO).

Gilarsi W Setijono, Chief Executive Officer (CEO) VKTR menjelaskan, saat ini VKTR mendatangkan bus tipe K-9 secara completely built up (CBU) langsung dari pabrik BYD di Shenzen, China. "Selanjutnya, kami akan merintis proses pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia dengan mitra perusahaan perakitan lokal yang berpengalaman di bidangnya," kata Gilarsi, dikutip Selasa (30/5/2023).

VKTR telah menjalin kerjasama sejak 2018 dengan pihak BYD, dengan mendatangkan unit bus listrik yang kemudian menjadi bagian dari armada transportasi perkotaan di Indonesia. Saat ini, TransJakarta telah mengoperasikan sejumlah 52 bus listrik dengan merek BYD dimana seluruh unit tersebut dipasok dari VKTR.