Logo Bloomberg Technoz

Xiaomi menduduki peringkat ketiga terbesar pada kuartal akhir tahun lalu, dan merugi imbas persaingan ketat. Kekurangan komponen dan seri selular yang beragam membuat bingung konsumen sekaligus para retailer.

Samsung Electronics Co., pesaing Xiaomi asal Korea Selatan, unggul. Mereka berada di posisi teratas dalam periode yang sama. Samsung juga memperkuat upaya pengembangan manufaktur di India, dengan jenis seluler flip menjadi fokus, selain Galaxy S23 terbaru perusahaan.

Xiaomi kini tengah mengupayakan pertumbuhan pada produk smart TV, earphone bluetooth, dan aksesori lain, guna menghasilkan pendapatan di pasar India.

Sebelumnya, Xiaomi dan beberapa brand asal China lain ragu memproduksi earphone dan smartwatches di India. Alasannya lebih mudah mengimpor kedua produk tersebut langsung dari China dengan tujuan pasar yang masih berkembang.

Kemudian, seiring dengan makin ketatnya regulasi dari pemerintah India terhadap produk China, Xiaomi langsung bermintra dengan vendor lokal. Tujuan memenangkan hati pemerintah di New Delhi.

Pada bagian lain, membantu perusahaan-perusahaan lokal seperti Optiemus, Lava International Ltd. dan Dixon Technologies India Ltd. menjadi tujuan utama Perdana Menteri Narendra Modi. Modi berambisi India bisa menjadi pusat ekspor dengan perusahaan domestik bisa menjadi pemain global.

"Kerja sama Xiaomi merupakan kebangkitan darii perusahaan-perusahaan lokal, yang tidak hanya mampu memenuhi permintaan India tetapi juga dapat mengekspor ke pasar global," kata Nitesh Gupta, direktur Optiemus, yang juga menganggap suplier Apple Inc. asal Taiwan, Wistron Corp., sebagai mitra strategis.

Produsen selular India, Lava, sedang menjalin komunikasi dengan Huaqin Technology Co. untuk membangun pusat manufaktur elektronik dengan target, pasar kontrak konsumen di Amerika Serikat (AS) dan China, dilaporkan Bloomberg News, Oktober lalu.

(bbn)

No more pages