Ia membayangkan robot luar angkasa yang dapat menangani pekerjaan rutin di bulan atau Mars, dengan biaya lebih murah dari opsi yang ada, seperti SpaceX milik Musk yang telah menurunkan biaya pengiriman roket ke luar angkasa.
Lengan robot dan penjelajah milik Gitai akan menyediakan tenaga kerja yang aman dan terjangkau, serta mengurangi biaya operasional '100 kali lipat', katanya.
Gitai yang bebasis di Tokyo baru saja menutup putaran pendanaan sebesar 4 miliar Yen, atau US$30 juta (senilai Rp427 miliar) untuk mempercepat pengembangan robot dengan pengendalian dari jauh.
Perusahaan akan menggunakan uang itu untuk staf mereka di AS, di mana mereka akan merekrut insinyur dan menyiapkan robotnya untuk bekerja di luar angkasa, kata Nakanose.
Lengan robot dan penjelajah dari startup berusia tujuh tahun ini dapat mengerjakan konstruksi rutin dari jarak jauh, mulai dari pemasangan panel surya hingga pengelasan. Mereka juga bisa memeriksa peralatan dan melakukan tugas pemeliharaan dan perakitan. Namun untuk bisa berhasil di luar angkasa, mereka juga perlu menahan dan mengurangi paparan radiasi dan bekerja seefisien mungkin.
"Kami merancang dan membuat robot luar angkasa, seperti inchworm dan lengan robotik, serta robot penjelajah bulan," kata Nakanose.
"Kami telah berhasil melakukan demo teknologi pertama kami di dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) pada tahun 2021. Dan kami sedang melakukan demo teknologi berikutnya, kali ini diluar ISS, dalam tahun ini."
Startup luar angkasa di seluruh dunia berbondong-bondong ke AS, tertarik oleh penawaran NASA yang sekarang mengalir ke perusahaan swasta. NASA berharap uang itu akan membentuk blok bangunan dari apa yang suatu hari nanti menjadi ekonomi bulan, sebuah masa depan di mana pesawat luar angkasa membawa orang dan peralatan ilmiah ke bulan, dan menambang bulan untuk logam dan data langka.
"Pasar luar angkasa di Jepang sangat terbatas," kata Nakanose, berbicara di kantor barunya di Los Angeles. "Kami memutuskan untuk memperluas bisnis kami di AS."
Investor Gitai, termasuk afiliasi dari Global Brain Corp., Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. dan Yamato Holdings Co.
(bbn)