Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia menandatangani perjanjian induk Repurchase Agreement (Repo) bersama 76 perbankan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (29/5/2023).

Transaksi repo merupakan kontrak jual atau beli efek dengan janji beli atau jual kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan untuk mendapatkan dana.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan, 76 perbankan yang melakukan tanda tangan kontrak terdiri dari 71 bank umum, 4 bank syariah, dan 1 merupakan unit usaha syariah.

Dengan adanya penandatangan kontrak ini, BI berharap transaksi Repo mengalami peningkatan hingga 30%. Destri mengatakan pasar Repo terus mengalami peningkatan dari rata-rata sebanyak 13 di 2020 menjadi 34 bank di 2023.

"Dengan adanya penandatangan ini atau kontrak ini sebagai langkah peningkatan. Kalau dari data kami ada sekitar 276 kontrak, sehingga jumlah kontraknya bisa membaca 1.000-an kontrak. Sehingga ada tingkat dari tahun lalu ada peningkatan 30% dari kontrak repo yang bisa terjadi di tahun ini," kata Destri dalam acara Penandatangan Perjanjian Induk Repo di Kempinski, Senin (29/5).