Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut perusahaan produsen kimia terbesar asal Jerman, Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF), akan segera membangun pabrik baterai kendaraan listrik pada awal tahun ini.
Dengan menggandeng PT Eramet Halmahera Nikel (PT EHN), BASF akan mulai membangun pabrik pemurnian nikel dan pengolahan menjadi prekursor baterai listrik di Maluku Utara pada kuartal I 2023. Investasi bersama ini bernama Proyek Sonic Bay. Menurut Bahlil, nilai investasi tersebut berkisar antara $2- $2.6 miliar.
"Dengan hadirnya BASF di Maluku Utara ini, akan turut serta membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle)," ujar Bahlil dikutip Jumat (27/1/2023).
Proyek ini merupakan pabrik pemurnian nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitates (MHP) dan akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan secara langsung sebanyak 1.000 lapangan pekerjaan.
Proyek Sonic Bay ini memilili kapasitas produksi sebesar 67 ribu ton nikel/tahun dan 7,5 ribu ton kobalt/tahun. Rencana investasi tindak lanjut BASF sendiri bertujuan untuk memproduksi MHP menjadi prekursor baterai listrik.