Logo Bloomberg Technoz

Nvidia juga bekerja sama dengan WPP Plc untuk menggunakan AI dan metaverse. Tujuannya menurunkan biaya produksi iklan. Perusahaan merilis produk yang dapat meningkatkan kecepatan informasi dalam sebuah data center. Peruhsan juga bermaksud mengubah cara interaksi pengguna video game. 

Layanan yang bernama ‘ACE for Games’ akan menggunakan AI untuk menghidupkan karakter background dan memberi lebih banyak personalisasi.

Nvidia Corp. (dok Bloomberg)

Huang mengatakan bahwa arsitektur lama pada industri teknologi tidak mampu berkembang lebih cepat. Apalagi mengimbangi kebutuhan komputasi saat ini begitu kompleks. Kini pengguna semakin beralih kepada komputasi yang diakselerasi dan mewujudkan semua potensi dari AI. Atas dasar itulah dibutuhkan GPU seperti buatan Nvidia.

“Kita telah mencapai tipping point ada sebuah era komputasi baru,” tegas Huang. Nvidia kini menjadi perusahaan yang masuk di tengah tren AI, dimana dulunya perusahaan dikenal sebagai pembuat chip grafis.

Huang pekan lalu mengestimasi penjualan pada kuartal ini dapat menyentuh hampir US$4 miliar, atau di atas konsensus analis, ditopang oleh tingginya permintaan chip data center untuk mengelola tugas-tugas AI.

Saham Nvidia lantas mencapai rekor tertinggi dan menempatkan perusahaan berada pada valuasi US$1 triliun, menjadi rekor pertama kali sebuah entitas bisnis chip dunia.

Huang juga mempertontonkan kemampuan AI generatif garapan Nvidia, yang bisa mengkonversi kata-kata menjadi bentuk media lain. Pada satu kasus, Huang meminta kepada mesin memutarkan musok yang sesuai dengan mood di pagi ini. Kasus lain, ia menulis beberapa lirik, dan kemudian lewat bantuan AI, ide tersebut diteruskan menjadi lagu pop lengkap dengan iramanya.

“Saat ini semua orang adalah kreator,” tegas dia dilaporkan Bloomberg News, Senin (29/5/2023).

Chief Executive Officer (CE) Nvidia Corp. Jensen Huang. (dok Bloomberg)

Nvidia AI Supercomputer bernama DGX GH200 merupakan upaya perusahaan agar operator data senter tetap menggunakan produk Nvidia. Microsoft, Google, dan perusahaan teknologi lain juga berlomba untuk mengembangkan layanan chatbot ChatGPT milik OpenAI Inc., dimana upaya ini membutuhkan banyak daya komputasi.

Melihat kebutuhan tersebut, Nvidia menyediakan peralatan untuk data centre dan untuk menciptakan supercomputer-nya sendiri oleh pengguna. Ini termasuk dua supercomputer baru di Taiwan.

Salah satu penghambat pengembangan AI adalah kecepatan dalam data centre, dimana Spectrum X dari Nvidia akan mengatasinya. Spectrum X adalah sistem jaringan kompleks dengan teknologi yang diakuisisi dari Mellanox Technologies tahun 2020. Perusahaan membangun pusat data di Israel untuk mendemonstrasikan seberapa efektif teknologi ini.

Kemudian, partner Nvidia, WPP akan merevisi pembuatan konten iklan menjadi lebih sederhana. Perusahaan iklan besar asal Inggris tersebut menggunakan teknologi Omniverse milik Nvidia untuk membuat apa yang mereka sebut “virtual twins”. Sebuah produk yang bisa dimanipulasi guna menyesuaikan iklan dan mengurangi kebutuhan gambar.

Bisnis inti Nvidia sejak dulu adalah menjual Graphics Processing Unit (GPU) dengan target pasar adalah para maniak game, dan perusahaan kembali ke industri ini lewat penawaran ACE. ACE memberi layanan adan menjadi solusi atas NPC, atau karakter nonplayer, figur yang disematkan pada background yang ada pada layar video game.

NPC biasanya member respon secara berulang, dengan dialog yang telah disiapkan. Keterbatasan yang terjadi saat ini membuat NPC jadi bahan tertawaan dan meme, bahkan di film “Free Guy”.

Nvidia ACE akan mendengar apa yang dikatakan pemain kepada karakternya, selanjutnya mengubahnya menjadi teks. Pada lanjutan dimasukkan ke dalam AI generatif untuk menciptakan respon yang lebih alami dan spontan.

Nvidia yang punya basis di California, tepatnya Santa Clara, sedang menguji coba layanan ini dan memberi batasan. Tujuannya memastikan bahwa respon yang diberikan tidak menyinggung.

- Dengan asistensi Mayumi Negishi dan Peter Elstrom

(bbn)

No more pages