Gregory Korte, Akayla Gardner dan Erik Wasson - Bloomberg News
Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy optimistis kesepakatan soal plafon utang akan lolos dan disahkan Kongres untuk mencegah gagal bayar utang terjadi.
"Perjanjian tersebut mencegah kemungkinan krisis terburuk," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih pada Minggu (28/05/2023) setelah menyelesaikan kesepakatannya dengan McCarthy
"Hal ini berarti tidak ada pihak yang mendapatkan semua yang mereka inginkan," tambahnya. “Tapi itulah konsekuensi pemerintahan. Saya sangat mendesak kedua kamar Kongres untuk mengesahkan perjanjian itu.”
Biden dan McCarthy membuat kesepakatan tentatif itu via panggilan telepon 90 menit pada Sabtu malam, seminggu sebelum pemerintah AS diperkirakan kehabisan dana untuk membayar semua utang mereka.
RUU itu akan menangguhkan plafon utang hingga 1 Januari 2025. Sebagai imbalan atas suara Partai Republik untuk penangguhan tersebut, Demokrat setuju untuk membatasi pengeluaran pemerintah selama dua tahun ke depan.
McCarthy sebelumnya mengatakan pada Minggu bahwa dia mengharapkan mayoritas dari Partai Republik menyetujui kesepakatan itu sebagai langkah untuk mengendalikan pengeluaran pemerintah federal.
Biden mengatakan dia mengharapkan McCarthy pun akan menyetujui perjanjian tersebut. “Jika tidak, maka dia tidak akan membuat perjanjian ini.
McCarthy mendesak anggota parlemen untuk menahan penilaian mereka sampai mereka membaca RUU tersebut. Partai Republik di parlemen mengeluarkan teks legislatif tak lama setelah Biden mengumumkan kesepakatan akhir itu yang memberikan para anggota DPR waktu 72 jam untuk membaca kesepakatan itu sebelum voting dilaksanakan paling cepat Rabu.
(bbn)