Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD), perusahaan angkutan taksi terbesar di Indonesia akan memperluas kerja sama dengan produsen mobil listrik asal China, BYD Co Ltd. Tahun ini Blue Bird akan membeli ratusan mobil listrik dari produsen asal China itu.
Ini merupakan bagian dari rencana perseroan menambah 6.000 armada pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, terdapat 500 kendaraan berbasis mobil listrik.
“Itu untuk regular. Untuk listrik 500 (kendaraan) kita targetnya. Namun itu balik lagi, itu (mobil listrik) itukan impor untuk tercapai jumlah,” kata Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono, saat wawancara dengan Bloomberg News dan Bloomberg Technoz.
Dari 500 kendaraan listrik yang akan dibeli oleh Blue Bird tersebut, sebanyak 80% mobil listrik BYD.

BYD merupakan perusahaan kendaraan listrik terbesar di China. Pada 2022 BYD menjual 1,86 juta kendaraan listrik, lebih banyak daripada gabungan penjualan empat tahun sebelumnya.
BYD menjual hampir 550.000 mobil secara global pada Januari-Maret 2023, lebih banyak dari semua pendaftaran kendaraan penumpang di Inggris pada periode tersebut. Produsen mobil ini telah mengintensifkan upayanya di luar negeri, dengan memprioritaskan Eropa, Amerika Latin, dan pasar-pasar di Asia.
Sigit mengungkapkan tidak membeli mobil listrik yang diproduksi Tesla Inc. Pasalnya perseroan masih belum menemukan skala ekonomi dari penggunaan empat unit mobil Tesla yang sudah ada saat ini.

“Biaya investasi dan biaya return masih akan kita perhitungkan. Kita baru belajar dari 2019, jadi kita masih on review,” kata Sigit.
Blue Bird juga akan membeli mobil listrik yang diproduksi oleh Hyundai yang sudah di produksi di Indonesia. Selain itu, akan membeli mobil listrik dari brand BMW.
Kedua brand ini, kata Sigit, tidak digunakan untuk taksi regular melainkan untuk disewakan kepada pelanggan tertentu.
(hps/roy)