Bloomberg Technoz, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) di Den Haag, Belanda, akan melanjutkan penyelidikan terhadap perang melawan narkoba di Filipina yang memakan banyak korban jiwa. Mahkamah telah mengizinkan penyelidikan dibuka kembali karena “tidak puas” dengan langkah yang diambil pemerintah Filipina.

Mengutip Bloomberg News, pemerintahan Filpina pada era kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte gencar melakukan perang melawan narkoba. Kebijakan itu menimbulkan banyak nyata melayang.

“Berbagai proses dan inisiatif di tingkat domestik tidak menuju ke langkah yang konkret dan progresif yang sejalan dengan investigasi Mahkamah,” demikian bunyi pernyataan resmi yang dirilis kemarin.

Kini Filipina berada di bawah pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr. Pemerintahan Marcos harus memutuskan apakah akan kooperatif atau tidak.

Sebelumnya, Marcos menyebut penyelidik Mahkamah tidak perlu datang ke Filipina karena lembaga di dalam negeri akan melakukan tugasnya. Wakil Presiden Filipina saat ini dijabat oleh Sara Duterte, putri Rodrigo.