Plafon Utang Kelar, Rupiah Bisa Perkasa Walau Ada Risiko Teknikal
Muhammad Julian Fadli
29 May 2023 08:55
Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah berpeluang menguat menyusul semringahnya pasar keuangan global setelah polemik batas pagu utang (debt ceiling) Amerika akhirnya berujung. Indeks dolar Amerika melemah dan memberi penguatan pada mata uang yang menjadi lawannya hari ini.
Sepanjang pekan lalu, pairing USD/IDR bergerak fluktuatif dengan menguat tiga hari perdagangan berturut-turut terungkit pergerakan sentimen di pasar global. Nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp14.95/US$ pada perdagangan Jumat (26/5/2023).
Dari analisis teknikal, hari ini nilai tukar rupiah berpotensi melemah dengan koreksi terbatas di antara area Rp14.931 - Rp15.004/US$. Indikator MA-50 menjadi support kuat rupiah untuk menahan laju pelemahan pada level Rp14.981/US$.
Sedangkan, trendline garis merah menjadi resistance, dan target penguatan. Selama nilai rupiah masih di atas Rp14.900/US$ maka masih ada potensi melanjutkan pelemahan, apabila terjadi penguatan hingga di bawah Rp14.900/US$ maka nilai rupiah berpotensi menguat hingga menuju Rp14.858/US$.
Titik temu polemik debt ceiling AS
Pemerintahan Presiden Joe Biden dan Partai Republik akhirya sepakat pada Sabtu (27/5/2023) untuk menghindari gagal bayar utang Amerika Serikat (AS). Kesepakatan dicapai setelah negosiasi yang alot, meskipun hanya bersifat sementara.