Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten pembiayaan PT BFI Finance Tbk (BFIN) turut menjadi korban serangan siber. Namun, berbeda dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI yang diserang ransomware, BFIN diserang oleh malware.

Berbeda dengan ransomware yang mampu mengunci sistem dan mengenkripsi semua data, malware dapat secara langsung mengontroldan mencuri data hingga menghancurkan sistem. Jangkauan malware juga lebih luas karena bukan hanya memunculkan tautan berbahaya ke email phising seperti ransomware, tapi juga bisa menyebar melalui email, instalasi data hingga penjelajahan web.

"Hasil montior kami (kena) serangan malware," ujar Dian Ariffahmi, Corporate Communication Head BFIN kepada Bloomberg Technoz belum lama ini.

Ia belum bersedia mengungkap jenis malware yang menyerang. Ia hanya menjelaskan, malware menyerang sistem pertahanan IT perusahaan.

"Yang diserang sistem pertahanan BFIN. Oleh karena itu, kami lakukan temporary switch off terhadap sistem operasional kami. Sebagai tambahan informasi, selain melaporkan kondisi ini ke OJK, kami juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk pengamanan lebih lanjut," jelasnya.

Seperti diketahui, Serangan siber disebutkan terjadi pada Minggu (21/5/2023). Namun, pihak BFIN belum mengumumkan soal serangan tersebut. Setelah mengalami serangan, BFIN melakukan temporary switch off pada sejumlah sistem utamanya.

Itu menjadi jawaban mengapa layanan BFIN kepada konsumen mengalami gangguan sejak Senin (22/5/2023). Gangguan ini kemudian dikonfirmasi manajemen BFIN melalui akun Instagram resmi yang mengunggah bahwa sedang ada pemeliharaan sistem.

"Untuk berkomitmen bahwa saat ini BFI Finance sedang melakukan pemeliharaan sistem dan jaringan. Untuk terus berkomitmen melayani Anda semua silakan hubungi kami via DM untuk informasi atau pertanyaan Anda lebih lanjut," dituliskan dalam akun BFI Finance. Mohon maaf atas ketidaknyamanan dan hati-hati terhadap segala penipuan yang mengatasnamakan BFI Finance," dikutip dari platform media sosial BFIN.

Hingga Selasa (23/5/2023) masih diberitakan bahwa konsumen mengalami gangguan layanan sehingga nasabah tak bisa melakukan pembayaran online.

Namun pada Rabu (24/5/2023), akun Twitter BFI Finance mengumumkan bahwa sudah bisa dilakukan pembayaran via virtual account.

Pada Rabu, emiten milik kongsi Jerry Ng dan Garibaldi Thohir itu mengakui sempat mengalami serangan siber. Hal itu diumumkan dalam keterbukaan informasi oleh emiten pembiayaan milik Jerry Ng dan Garibaldi 'Boy' Thohir tersebut.

"Kami informasikan bahwa pada 21 Mei 2023, perseroan mengalami serangan siber," ujar Corporate Secretary BFIN Sudjono dalam keterbukaan informasi, Rabu (24/5/2023).

(yun/dhf)

No more pages