Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Konsultan imigrasi Henley & Partners merilis laporan Henley Passport Index 2023, Selasa, (10/1). Jepang menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan paspor terkuat di dunia pada kuartal I tahun ini. 

Paspor Jepang memungkinkan pemiliknya masuk ke 193 destinasi global bebas visa. Meskipun demikian, berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Jepang, hanya 24 juta paspor Jepang sah yang beredar pada akhir 2021, turun lebih dari 3 juta dari tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan kurang dari 20% populasi Jepang memiliki paspor. 

The Henley Passport Index

Paspor Singapura dan Korea Selatan berada di peringkat kedua dengan akses bebas visa ke 192 negara. Sementara itu, paspor Jerman dan Spanyol berada di urutan ketiga dengan akses bebas visa ke 190 negara, disusul oleh Finlandia, Italia, dan Luxemburg pada peringkat empat. 

Paspor Amerika Serikat (AS) masuk dalam 22 paspor teratas bersama Swiss, Selandia Baru, dan Norwegia dengan akses bebas visa ke 186 destinasi. Rusia yang memiliki akses bebas visa ke 118 destinasi berada di urutan 49. 

Paspor China dan Bolivia berada di posisi ke 66 dengan akses bebas visa ke 80 destinasi. Indonesia dan Zambia berada di peringkat 75 dengan akses bebas visa ke 71 destinasi. Sementara itu, Afghanistan berada di posisi paling akhir dengan akses bebas visa ke 27 destinasi. 

Lalu bagaimana dengan peringkat Paspor Indonesia? Ke berapa banyak negara Paspor Indonesia bisa berlaku. Dalam Indeks yang dikeluarkan lembaga ini, Paspor Indonesia berada di peringkat 75 bersama dengan Zambia. Paspor Indonesia bisa jadi akses untuk masuk ke 71 destinasi global. 

The Henley Passport Index 2023

Indeks paspor yang dikeluarkan Henley & Partners menggunakan data Asosiasi Transportasi Udara Internasional untuk menyusun peringkat akses 199 paspor ke 227 destinasi. Metodologi ini berbeda dengan indeks paspor lainnya, seperti yang dikeluarkan oleh kantor konsultan finansial Arton Capital yang menempatkan Uni Emirat Arab di posisi atas. 

Secara terpisah, survei Morning Consult pada Juli tahun lalu menunjukkan 35% responden dewasa di Jepang tidak berencana melakukan perjalanan mewah lagi. Persentase ini jauh lebih tinggi dibandingkan 13 negara lain yang masuk dalam survei. Sementara itu, Korea Selatan menyusul di posisi kedua dengan 15%. 

Organisasi Pariwisata Nasional Jepang juga mencatat jumlah orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri di Jepang turun dari 20 juta orang pada 2019 menjadi 2 juta orang pada 10 bulan pertama di tahun 2022.  

(tar)

No more pages