AS baru-baru ini berusaha memulihkan hubungan dengan China setelah perselisihan dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah insiden dugaan balon mata-mata China di AS.
Di sisi lain, menteri perdagangan kedua negara telah bertemu di Washington.
Tanpa menanggapi permintaan AS secara langsung, China menyuarakan keprihatinan tentang sanksi AS yang dijatuhkan terhadap Li pada 2018 atas perannya mengawasi pembelian senjata dari Rusia. China berpendapat Li tak akan bisa sejajar dengan Austin jika sanksi tetap berlaku, demikian dilaporkan sebelumnya oleh Bloomberg News.
Ratner menegaskan kembali sikap Pentagon bahwa sanksi terhadap Li tak menimbulkan hambatan hukum untuk pertemuan antara dua menteri pertahanan.
Ia menambahkan bahwa hubungan militer ke militer sangat penting untuk mengelola krisis di masa depan yang dapat berisiko meningkat menjadi konflik militer.
"Pertanyaannya sekali lagi untuk China adalah, apakah kita perlu mengalami krisis besar sebelum kita menangani masalah ini dengan serius?" kata Ratner. "Argumen kami adalah, mari kita lakukan sekarang."
(bbn)