Isu Gagal Bayar AS, Rupiah Bisa Makin Melemah: Teknikal
Muhammad Julian Fadli
26 May 2023 08:48
Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan secara teknikal seiring dengan sentimen polemik batas pagu utang Amerika yang masih menjadi perhatian pasar. Namun, rupiah mendapatkan sedikit angin segar dari sentimen data klaim pengangguran Amerika yang memperlihatkan kondisi pasar tenaga kerja di sana mulai dingin. Itu bagus bagi ekspektasi bunga acuan Federal Reserve.
Dari kacamata teknikal, nilai tukar rupiah berpeluang melanjutkan pelemahan hari ketiga di mana target koreksi menuju areal Rp14.988/US$ sebagai level support terkuat. Bila level itu tertembus, rupiah bisa semakin melemah ke support kedua yaitu Rp15.037/US$.
Sebaliknya, bila sentimen pasar hari ini mampu memberi energi pada rupiah dan melemahkan dolar AS, maka rupiah bisa menuju resistance terdekat di Rp14.920/US$. Sedangkan level resistance selanjutnya ada di level Rp14.885/US$.
Ada beberapa sentimen penggerak yang akan dominan menyetir pergerakan rupiah dalam menghadapi dolar Amerika (AS) hari ini. Pertama, sentimen positif dari data ketenagakerjaan Amerika yang menunjukkan keketatan pasar tenaga kerja di sana mulai kendur. Data Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (25/05/2023) menunjukkan klaim pengangguran awal dalam dua minggu hingga 13 Mei direvisi turun menjadi 50.000 secara gabungan. Dalam sepekan terakhir, klaim itu dilaporkan meningkat 4.000 menjadi 229.000.
Kedua, sentimen pemberat dari perkembangan polemik batas pagu utang (debt ceiling) Amerika yang masih belum menunjukkan tanda-tanda berujung. Partai Republik dan Gedung Putih masih belum merampungkan kesepakatan untuk menghindari bencana gagal bayar utang Amerika Serikat (AS) yang kian mendekat. Ketua DPR Kevin McCarthy Kamis (25/05/2023) malam mengatakan kedua pihak masih memiliki perbedaan.