Low De Wei dan Ravil Shirodkar - Bloomberg

Bloomberg, Penggerebekan terjadi di toko-toko jam Swatch Group AG di Malaysia menyusul penjualan atas jam tangan pelangi bertema LGBTQ. Hal ini memicu kemarahan dari perusahaan jam tersebut.

Perusahaan yang berbasis di Swiss mengecam tindakan tersebut setelah pejabat dari kementerian dalam negeri Malaysia menyita lebih dari 100 jam tangan dari seri Pride Collection, yang merupakan serangkaian arloji dengan gelang pelangi yang tersedia dalam enam warna - dari berbagai mal di seluruh negeri pada 13 dan 14 Mei. 

“Kami sangat menentang bahwa koleksi jam tangan kami yang menggunakan warna pelangi dan memiliki pesan kedamaian dan cinta itu berbahaya,” kata CEO Swatch Nick Hayek.

Dia mengatakan jam tangan itu tidak bersifat politis.