Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga gas alam pasar futures di Amerika Serikat (AS) terus turun. Pada perdagangan kemarin (26/1/2023), harga gas anjlok hingga ke bawah US$ 3/MMbtu.
Koreksi harga gas sempat mencapai 9,7% ke US$ 2,77/MMbtu di New York Merchantile Exchange, mengutip Bloomberg News. Ini adalah rekor terendah sejak April 2021.
Kekhawatiran bahwa pasokan gas tidak akan mampu memenuhi permintaan sudah terhapus. AS (dan juga Eropa) ternyata mampu memupuk pasokan gas menghadapi musim dingin. Selain itu, musim dingin kali ini ternyata lebih kondusif sehingga penggunaan penghangat ruangan tidak terlalu berlebih.
Akibatnya, harga gas jatuh lebih dari 70% sejak mencapai rekor tertinggi dalam 14 tahun yaitu US$ 10,03/MMbtu pada Agustus tahun lalu.

Gary Cunningham, Director of Market Research di Tradition Energy, menyebut perubahan prakiraan cuaca pada musim dingin kali ini “sangat brutal”. Dia menyatakan musim dingin kali ini sepertinya tidak panjang dan cuaca akan semakin hangat memasuki Februari.
Akibatnya, harga gas untuk pengiriman Maret kemungkinan akan semakin terdiskon.
“Trader sudah tidak berharap harga naik karena musim dingin. Koreksi membayangi pasar,” katanya.
Stok gas di penyimpanan meningkat dan saat ini hampir 5% di atas rata-rata selama 5 tahun, sebut keterangan US Energy Information Administration.
Faktor yang juga membebani harga gas adalah penghentian sementara (shutdown) di terminal gas Texas. Ini membuat ekspor terhambat dan pasokan domestik meningkat.
(bbn)