Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah investigasi dilakukan selama bertahun-tahun, diketahui sebanyak 1.997 anak di negara bagian Illinois menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh 451 pastor Katolik.
Jaksa Agung Illinois, Kwarne Raoul, merilis laporan komprehensif pada Selasa (24/05/2023) yang merinci pelecehan seksual anak dilakukan selama puluhan tahun oleh anggota Keuskupan Katolik Illinois yang meliputi Belleville, Joliet, Peoria, Rockford, dan Springfield.
Berdasarkan laporan sebanyak hampir 700 halaman yang diunggah di situs resmi kantor kejaksaan Illinois, ditampilkan cerita-cerita terinci tentang pelecehan seksual tersebut. Banyak narasi yang ditulis melalui konsultasi dengan para penyintas berdasarkan pengalaman mereka, dan diceritakan dari sudut pandang penyintas.
"Saya dibesarkan dan dikukuhkan di gereja Katolik, dan menyekolahkan anak-anak saya ke sekolah Katolik. Saya percaya gereja melakukan pekerjaan penting untuk mendukung populasi yang rentan," tulis Raoul.
"Namun seperti halnya lembaga yang memiliki reputasi baik, gereja Katolik harus dimintai pertanggungjawaban ketika mengkhianati kepercayaan publik," lanjutnya.
Sebelum penyelidikan yang dilakukan oleh Raoul, Keuskupan Katolik di Illinois secara publik mencatat hanya sebanyak 103 pelaku pelecehan seksual anak yang terbukti. Sebagai perbandingan, laporan Raoul mengungkapkan nama dan informasi rinci dari 451 imam Katolik dan bruder yang melecehkan setidaknya 1.997 anak di semua keuskupan di Illinois.
Dari 451 pendeta yang tercatat di laporan tersebut, 330 telah meninggal dunia, menurut keterangan Raoul.
Keuskupan Agung Chicago dan Keuskupan Belleville, Joliet, Peoria, Rockford, dan Springfield mengeluarkan pernyataan bersama terkait temuan tersebut.
"Gereka Katolik di Illinois selalu berada di garis depan dalam menangani pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur selama bertahun-tahun," kata Kardinal Blase J. Cupich, Uskup Agung Chicago dan Metropolitan Provinsi Chicago.
"Saat ini, para pemimpin dan keenam keuskupan Illinois bekerja sama dengan Kantor Kejaksaan Agung Illinois dan berusaha untuk memperjelas dan memperbarui pendekatan kami, mengingat pengalaman hidup dan praktik terbaik kami di bidang ini. Tujuan bersama kami dalam melakukannya adalah untuk memastikan kami menawarkan dukungan pastoral kepada mereka yang terkena dampak tragedi ini dan bekerja rajin untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi."
(del/bbn)