Duo Tan, yang merupakan warga negara Malaysia namun tidak memiliki hubungan keluarga, mendirikan Grab tahun 2012 di Kuala Lumpur, lantas memindahkan kantor pusatnya ke Singapura. Setelah Grab berdiri, Tan Hooi Ling pergi ke Amerika Serikat (AS) untuk bekerja dengan perusahaan lain. Namun pada April 2015 dia kembali ke Grab.
Tan Hooi Ling memimpin divisi teknologi dan strategi, juga bertanggung jawab sebagai anggota dewan direksi sejak Grab mencatatkan sahamnya di Bursa AS pada Desember 2021.
“Saya adalah petualang, dan ada banyak passion yang harus saya kesampingkan untuk membangun Grab bersama Anthony,” ucap Tan Hooi Ling. “Dengan manajemen yang ada saat ini, saya yakin ini adalah waktu yang tepat untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan,” papar dia.
Grab dalam beberapa tahun terakhir telah membangun tim eksekutif dengan merekrut banyak nama, seperti Alex Hungate dari SATS Ltd. Alex dipercaya sebagai pengganti Tan Hooi Ling, sebagai kepala operasional.
Dalam memo dari eksekutif yang dilihat Bloomberg News, Anthony Tan menegaskan bahwa rencana penggantian pimpinan dari salah satu co-founder-nya telah disiapkan beberapa waktu lalu. Anthony Tan juga dengan seksama mendukung keputusan Tan untuk “mengejar passion pribadi saat ini.”
“Mengarahkan orang baru dan kemudian para founder untuk lebih banyak berperan di belakang layar merupakan cara terbaik,” kata Mak Yuen Teen, salah seorang profesor di National University of Singapore (NUS), yang meneliti tata kelola perusahaan.
“Anthony juga harus mempertimbangkan hal yang sama – apakah dirinya harus berganti peran yang berbeda dari Chairman dan CEO. [Grab] ini bukan jadi perusahaan startup."
(bbn)