Meski demikian, para karyawan bilang beberapa pekerjaan dan rencana penting harus terhenti. Lebih khusus, Meta masih akan memutuskan roadmap atas produk mereka hingga sisa tahun 2023. Pada bagian lain perusahaan juga terus memilih sumber daya pasca PHK di departemen teknologi, ucap sumber Bloomberg News yang dekat dengan informasi ini.
Mendekati batas akhir, para karyawan tidak cukup yakin dengan siapa mereka akan bekerja, bagaimana mengalihkan tanggung jawab dalam tim, atau siapa yang akan di-PHK. Hal ini diceritakan salah satu karyawan yang masih bekerja namun dalam waktu dekat akan diberhentikan, tanpa menyebut identitas karena proses diskusi internal terus berlangsung.
Zuckerberg mengumumkan unit bisnis mana yang akan terdampak beberapa minggu lalu. Hal ini membuat para pekerja cemas, juga alamai terdemotivasi. Karyawan tetap mengerjakan tugasnya sendiri, beberapa lainnya menghindari pekerjaan sampai ada arahan lebih jelas.
Karyawan yang dipecat mendapatkan informasi lewat email pada pukul 5 pagi waktu San Francisco. Zuckerberg akan menyapa karyawan yang di-PHK tersebut pagi ini, kata salah seorang sumber. Di wilayah lain, beberapa tenaga kerja Meta lokal telah terdampak. Meta di Irlandia mengestimasi akan memangkas 490 posisi yang tersebar dalam beberapa tim, seperti departemen keuangan, sales, marketing, dan engineering. Meta juga telah menutup kantor Instagram di London, Inggris.
Pihak Meta menolak untuk berkomentar.
PHK gelombang ketiga ini adalah rangkaian dari aksi pemecatan 13% karyawan perusahaan pada November silam. Saat itu merupakan rekor PHK terbesar pertama yang pernah dilakukan Meta. Pada saat bersamaan pembukaan rekrutmen juga distop untuk sebagian besar role. Perusahaan juga meminta karyawan level manager middle untuk menjadi kontributor, atau justru berisiko dipecat juga, pada beberapa kasus.
Para eksekutif menyalahkan langkah perusahaan dalam merekrut selama pandemi, karena dianggap terburu-buru. Pasalnya ketika banyak orang tidak bisa keluar rumah, dan menghabiskan banyak waktu di platform Meta, pendapatan iklan perusahaan naik.
Namun kemudian, tepat tahun lalu pertumbuhan pendapatan tahunan turun untuk pertama kalinya. Ditopang oleh gejolak ekonomi, secara bersamaan Apple Inc. juga melakukan perubahan, yang membuat iklan digital tidak lagi efektif. Alhasil, pengiklan mengerem belanja iklan.
Dalam situasi tersebut, Meta mendapat kritikan pedas karena telah berbelanja investasi miliaran dolar untuk Metaverse, sebuah platform alternatif dengan konsep virtual reality. Metaverse dianggap masih butuh waktu satu dekade untuk menghasilkan pendapatan. Selanjutnya para investor menurunkan harga saham eta hingga 64%, sebuah angka terburuk secara tahunan, dalam catatan.
Pada Februari lalu, Zuckerberg telah mengumumkan 2023 sebagai “tahun efisiensi”, dan lantas menyulut respon saham Meta yang naik 23% dalam satu hari. Upaya ini memvalidasi strategi pemangkasan biaya. Saat perusahaan terus memecat karyawan, mereka tetap mencarikan dana untuk peningkatan infrastruktur pada teknologi artificial intelligence, juga Metaverse, produk yang mencerminkan visi Zuckerberg.
(bbn)