“Namun, selama IHSG belum mampu menembus 6.772 sebagai area resistance terdekatnya, maka IHSG masih rawan terkoreksi kembali untuk menguji 6.681 - 6.705 kembali,” papar Herditya, dikutip dari riset yang diterbitkan pada Kamis (25/5/2023).
Herditya juga memberikan perhatian, apabila IHSG menembus area supportnya, maka akan membawa IHSG ke rentang 6.612 - 6.622 untuk membentuk wave c dari wave (y) dari wave [ii] label merah.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ARTO, GOTO, ISAT, dan JSMR.
Situasi AS
Secara fundamental, sentimen pada perdagangan hari ini datang dari eksternal, di mana sampai dengan saat ini belum adanya kesepakatan untuk menambah plafon utang (Debt Ceiling) pemerintah AS.
Tanpa adanya penambahan utang, pemerintah AS diprediksi untuk pertama kalinya dalam sejarah akan terjadi gagal bayar (Default) kewajiban finansialnya yang jatuh tempo pada awal Juni.
Di samping itu, terdapat sentimen lainnya yaitu memburuknya hubungan bilateral antara AS dan China. Hal tersebut dikonfirmasi oleh duta besar baru China untuk AS yang mengatakan bahwa hubungan antara dua negara tersebut menghadapi 'Kesulitan dan Tantangan’.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, ketegangan keduanya terus meningkat setelah Washington mengekang ambisi teknologi China, termasuk melarang penjualan peralatan semikonduktor.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, Tiongkok baru-baru ini melarang produsen microchip asal AS, Micron Technology untuk menjual produknya di pasar domestik Tiongkok dengan alasan keamanan nasional sehingga membuat marah politisi AS.
“Langkah ini diambil setelah Pemerintah Tiongkok mengkritik sikap negara-negara maju yang tergabung dalam G7 terhadap Tiongkok serta perjanjian perdagangan antara AS dan Taiwan,” jelasnya.
Adapun sentimen selanjutnya, investor juga tengah wait and see terhadap kebijakan Bank Sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BoK) yang diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuannya 7-Day Repurchase Rate pada level 3,5% selama tiga bulan berturut-turut.
Dalam kesempatan yang sama, BoK juga diprediksi akan memperbaharui sejumlah indikator penting ekonomi, termasuk pertumbuhan perekonomian, dan tingkat inflasi.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat. Dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp897 miliar di reguler market.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat pada hari ini, dengan resistance 6.750 - 6.770 dan support 6.723 - 6.700 Dengan saham rekomendasinya ialah GOTO, BMRI, ERAA, BRMS, EXCL, dan BRIS.
(fad)