Christopher Condon - Bloomberg News
Bloomberg, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan bahwa fokus pemerintah AS saat ini adalah menyelesaikan kesepakatan tentang plafon utang ketimbang perencanaan darurat apabila gagal bayar utang terjadi.
“Kami berkomitmen untuk tidak gagal bayar dan menaikkan plafon utang,” kata Yellen, Rabu (24/05/2023) melalui konferensi video untuk sebuah acara di London. "Kami tidak memiliki perencanaan untuk apa yang terjadi jika terjadi gagal bayar," tambahnya.
Ia pun mengatakan tanda-tanda tekanan pada pasar keuangan saat ini mulai muncul menyusul makin dekatnya pemerintah AS dengan gagal bayar utang.
Investor telah menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran yang meningkat, dengan Indeks S&P 500 turun 0,9% pada pukul 11:11 pagi di New York, setelah merosot 1,1% pada Selasa.
Di pasar obligasi, investor menuntut imbal hasil yang semakin tinggi untuk obligasi yang jatuh tempo saat pemerintah dianggap paling berisiko gagal bayar. Imbal hasil obligasi yang jatuh tempo 1 Juni dan 6 Juni melampaui 6%.
Indeks VIX, ukuran volatilitas dalam saham, juga melonjak setelah periode tenang yang panjang.
“Salah satu kekhawatiran saya adalah bahwa, bahkan menjelang kesepakatan – ketika hal itu terjadi – dapat terjadi tekanan pasar keuangan yang substansial,” kata Yellen. "Kami hanya melihat permulaannya."
Ia menegaskan kembali bahwa departemennya mungkin kehabisan uang tunai untuk membayar tagihan negara paling cepat 1 Juni.
“Kemungkinan besar kami akan kehabisan sumber daya untuk membayar semua utang pemerintah pada awal Juni dan mungkin paling cepat 1 Juni,” katanya.
“Kami tidak lagi melihat kemungkinan besar bahwa uang yang ada akan memungkinkan bagi kami untuk mencapai pertengahan atau akhir Juni.”
(bbn)