Menurutnya momentum ini justru bisa membuka peluang peringkat utang Indonesia akan naik. Indonesia secara perlahan mulai mengurangi tingkat ketergantungan terhadap penggunaan mata uang Dolar AS.
"Kalau sampai default jelek record AS, jelek rating utang di masa yang akan datang. Kan sekarang A+ bunganya rendah, kalau default nanti isu utang lagi pasti ratingnya harusnya turun. Kalau dia turun kita jadi naik harusnya. Jadi netral to positive ke kita, kalau ke Amerika negatif. Ya kita bersyukur lah kita lebih pintar sedikit daripada Amerika," ujar Purbaya.
Isu ancaman gagal bayar utang AS kembali menghantui pasar keuangan global. Menteri Keuangan AS Janet Yellen memberi peringatan bahwa AS terancam gagal bayar utang pada 1 Juni 2023 jika plafon utang tak dinaikkan Kongres AS. Diketahui utang AS saat ini sudah mencapai batas yakni US$ 31,4 triliun atau setara Rp 461.000 triliun (dalam kurs Rp 15.000).
Menurut Yellen, saat ini AS terancam kehabisan uang tunai. Ia mendesak Kongres AS bergerak cepat untuk menaikkan atau menangguhkan plafon utang agar pemerintah bisa memberikan kepastian terkait pembayaran utang.
(evs)