Logo Bloomberg Technoz

Para investor yang menginginkan yield yang lebih tinggi sudah banyak menempatkan dana mereka ke berbagai jenis kelas aset. Kredit swasta menjadi hal yang menarik. Terbaru, sektor ini berkembang seiring semakin ketatnya syarat pinjaman pasca gagalnya Silicon Valley Bank dan krisis yang menimpa Credit Suisse Group AG.

Di Amerika Serikat (AS), beberapa perusahaan investasi seperti Apollo Global Management Inc, Blackstone Inc. dan Carlyle Group Inc. bergerak mencari peluang baru saat para bank-bank regional mengalami tekanan. Sementara di belahan dunia lain, seperti Jepang, SoftBank berencana menjadi pemberi pinjaman kredit swasta, seperti dilaporkan Bloomberg News pekan ini.

Di kawasan Asia Barat, institusi pengelola dana negara yang biasa disebut sovereign wealth fund (SWF) –seperti QIA– semakin melirik sektor kredit swasta ini sebagai pilihan investasi. Ini menyodorkan satu bukti lagi terkait pertumbuhan pesat industri tersebut. 

Apollo pada Januari kemarin telah membentuk perusahaan patungan dengan SWF asal Abu Dhabi, Mubadala Investment Co. untuk menggelontorkan dana investasi sekitar $2,5 miliar selama lima tahun ke depan. Tahun lalu, Apollo memberikan utang jenis senior secured debt sebesar US$750 juta kepada Mumbai International Airport Ltd. 

Al Mahmoud dalam kesempatan berbeda mengatakan bahwa dirinya tak khawatir dengan dampak pergolakan di Credit Suisse dan keruntuhan bank-bank di AS pada sektor keuangan global. Padahal QIA merupakan salah satu investor bank Swiss tersebut yang mengakibatkan dana investasi mereka nilainya jatuh dalam hitungan bulan semenjak kejadian tersebut. 

“Sektor perbankan adalah industri kepercayaan. Apapun yang kamu lakukan pada neraca keuangan, jika kamu kehilangn kepercayaan diri maka kamu bisa habis," katanya. "Jangan hanya karena Credit Suisse, lantas berarti semua bank akan mengalami masalah tersebut. Kami merupakan institusi yang sangat matang dalam mengelola risiko. Risiko adalah bagian dari pekerjaan kami, dan bagian dari bisnis,” ucap dia.
 
Pemerintah Qatar adalah underwriter acara Qatar Economic Forum, yang didukung oleh Bloomberg. 

- Dengan asistensi Slisa Brown dan Dhaji Mathew.

(bbn)

No more pages