"Saya membuat janji bertemu setelah Shalat Jumat di halte GBK (saat itu Amir sedang di jalan mengatar barang). Karena panik dan merasa tidak ada hal yang janggal, saya percaya dan memutuskan untuk tidak memblokir nomor HP (agar tetap bisa menghubungi Amir) dan ternyata tidak datang ke lokasi," ungkap Eko di akun twitter-nya.
Dari peretasan handphone tersebut, korban mengalami kerugian hingga Rp10 juta. Pelaku berhasil menjebol screen lock handphone dengan melewati security fingerprint dan PIN. Pelaku juga bisa membobol akun Shopee PayLater untuk berbelanja dengan nilai Rp7,85 juta.
Sampai dengan tweet yang diunggah, Eko mengaku belum ada perkembangan penyidikan dari pihak berwajib. Korban juga telah melakukan konfirmasi kepada pihak Shopee, namun belum ada jawaban dan konfirmasi.
"Dari pihak Shopee tetap tidak ada upaya melindungi saya sebagai loyal customer dan tagihan yg timbul karena tindak pidana pencurian tersebut tetap dibebankan kepada saya (lunas per 19Mei23 senilai Rp7.858.558)," tuturnya.
Menurut korban, tujuan tweet ini dibuat sekadar membagi pengalaman kepada semua agar apabila kejadian serupa menimpa orang lain hanya bisa siap siap sendiri dan repot sendiri karena mekanisme keamanan yang sangat tidak berpihak pada customer dan penanganan aparat yang lambat.
"Setelah saya bisa mengambil alih kembali akun Google, terlihat aktivitas pelaku yang ternyata motifnya ga jauh jauh dari pinjol dan judi online, " tulisnya.
Bloomberg Technoz berusaha mengonfirmasi permasalahan ini kepada pihak Shopee, namun belum mendapatkan respons.
(yun/dba)