Washington juga harus bersandar pada sekutu seperti Korea Selatan, untuk mencoba dan mencegah perusahaan sejenis Micron lainnya masuk dan mengisi kekosongan di China, kata Gallagher. Samsung Electronics Co. dan SK Hynix Inc. mendominasi pasokan cip memori dunia, yang menggerakkan sebagian besar perangkat elektronik serta server dan telepon pintar.
"Ini adalah contoh terbaru pemaksaan ekonomi China, yang dirancang untuk mengintimidasi pemerintah AS agar tidak menerapkan kontrol pada ekspor dan merundung perusahaan AS yang mematuhi mereka," tulis Gallagher dalam sebuah pernyataan.
"Departemen Perdagangan juga harus memastikan tak ada lisensi ekspor AS yang diberikan kepada perusahaan memori semikonduktor asing yang beroperasi di China digunakan menggantikan pasokan Micron. Dan sekutu kami Korea Selatan, yang telah mengalami kondisi ekonomi seperti ini selama beberapa tahun terakhir, juga harus bertindak untuk mencegah penimbunan kembali."
Changxing Memory adalah salah satu dari segelintir perusahaan besar China yang mewujudkan ambisi Beijing untuk menyamai teknologi AS, terutama dalam semikonduktor yang berperan dalam kemajuan besar seperti AI hingga mobil tak berpengemudi. Ia berencana mengajukan IPO domestik tahun ini yang dapat menghargai pembuat cip China di atas US$14,5 miliar (sekitar Rp 215 triliun).
Changxin telah menjadi salah satu pembuat cip penyimpanan DRAM terbesar di China, sebuah industri yang dapat berfungsi sebagai landasan peluncuran untuk mengembangkan semikonduktor yang lebih maju di masa mendatang.
(bbn)