Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah membidik torehan devisa sektor pariwisata senilai US$10 miliar (sekitar Rp148,70 triliun) pada 2023, seiring dengan dinaikkannya target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari 7,4 juta menjadi 8,5 juta kunjungan pada tahun ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno tidak menampik target sektor pariwisata pada tahun ini makin berat dibandingkan dengan tahun lalu. Salah satunya adalah target devisa yang melonjak lebih dari dua kali lipat dari realisasi tahun lalu senilai US$4,26 miliar (Rp63,34 triliun).

“[Target] tourism revenue [pada 2023] itu hampir mencapai US$10 miliar dan yang juga menjadi tugas kita adalah pergerakan wisatawan nusantara yang ditargetkan sebanyak 1,4 miliar pergerakan pada tahun ini,” ujarnya dalam acara Rakernas Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Selasa (23/5/2023).

Target devisa pariwisata pada tahun ini naik dari bidikan awal pemerintah sebanyak US$6 miliar (Rp89,22 triliun).

Sandiaga Uno. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Dari sisi kunjungan wisman, realisasi pada 2022 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sebanyak 5,47 juta kunjungan atau melesat 251,28% dari 2021. Berangkat dari capaian tersebut, pemerintah pada tahun ini kembali mematok target ambisius untuk kedatangan turis asing.

“Proyeksi pariwisata 2023 akan tumbuh dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Kunjungan wisman 8,5 juta, ini tentunya naik dari target awal pemerintah sebanyak 7,4 juta di ambang batas atas,” ujarnya

Per kuartal I-2023, kata Sandi, Indonesia telah mencetak 2,25 juta kunjungan wisman. “Jadi, kalau kita bisa mengawal momentum ini, kita bisa mencapai [target] di atas 8,5 juta [hingga akhir tahun ini.”

Dari sisi ekspor, dia mengatakan target yang dibidik pemerintah dari sektor ekonomi kreatif (ekraf) tahun ini mencapai US$26,5 miliar (Rp394,06 triliun) dengan nilai tambah sebanyak Rp1.300 triliun.

Adapun, sektor turisme dan ekraf juga digadang-gadang sanggup membuka 45 juta lapangan pekerjaan pada tahun ini atau sekitar 15% dari total serapan tenaga kerja di dalam negeri. 

Sumber: BPS


Data terakhir BPS menunjukkan per Maret 2023, kunjungan wisman masih belum pulih sepenuhnya jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19, kendati telah mencatatkan peningkatan signifikan secara bulanan maupun tahunan.

Kunjungan wisman dari pintu masuk utama pada Maret 2023 adalah sebanyak 704.420, sementara dari pintu masuk perbatasan ada 105.550 kunjungan. Dengan demikian, total kunjungan wisman adalah 809.960.

"Dibandingkan dengan Februari 2023, kunjungan wisman tumbuh 15,39%. Dibandingkan Maret 2022, tumbuh impresif 470,37%," ungkap Margo Yuwono, Kepala BPS, dalam konferensi pers di kantornya, awal bulan ini.

Secara kumulatif, kunjungan wisman selama kuartal I-2023 adalah 2,25 juta kunjungan. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi lonjakan 508,9%.

(wdh)

No more pages