Seorang petugas jaga dari Pentagon mengatakan melalui email, kepada Bloomberg, tak ada insiden yang dilaporkan pada Senin pagi. Departemen Kepolisian Arlington juga menulis di Twitter, "Tidak ada ledakan atau insiden yang terjadi di atau dekat Pentagon. Tidak ada bahaya apapun yang mengancam publik."
@PFPAOfficial and the ACFD are aware of a social media report circulating online about an explosion near the Pentagon. There is NO explosion or incident taking place at or near the Pentagon reservation, and there is no immediate danger or hazards to the public. pic.twitter.com/uznY0s7deL
— Arlington Fire & EMS (@ArlingtonVaFD) May 22, 2023
Setelah Pentagon dan pihak kepolisian membantahnya, publik berspekulasi foto tersebut mungkin dihasilkan oleh AI.
Nick Waters, seorang peneliti di kelompok intelijen open-source Bellingcat, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa 'keterkejutan' setelah mendengar rumor tentang ledakan di dekat Pentagon membuatnya memeriksa keaslian foto tersebut.
"Periksa bagian depan gedung, dan bagaimana pagar menyatu dengan penghalang keramaian," tulisnya di Twitter. "Juga tidak ada gambar, video, atau orang lain yang memposting sebagai saksi langsung."
Confident that this picture claiming to show an "explosion near the pentagon" is AI generated.
— Nick Waters (@N_Waters89) May 22, 2023
Check out the frontage of the building, and the way the fence melds into the crowd barriers. There's also no other images, videos or people posting as first hand witnesses. pic.twitter.com/t1YKQabuNL
Saat fakta terungkap, sejumlah akun Twitter yang menyebarkan foto tersebut mulai menghapus tweet atau mengunggah koreksi. RT dan ZeroHedge menghapus tweet dengan gambar tersebut, dan ZeroHedge mengklarifikasi foto tersebut telah dikonfirmasi palsu. Akun berbayar di Twitter bernama Bloomberg Feed yang juga memposting foto itu telah ditangguhkan pada Senin (22/5) pagi.
Juru bicara Bloomberg News mengatakan Bloomberg Feed dan akun Twitter bernama Walter Bloomberg, yang juga memuat laporan tersebut, tak berafiliasi dengan Bloomberg News.
Meskipun asal-usul foto tersebut masih belum jelas, spekulasi bahwa foto dihasilkan oleh AI memperdalam kekhawatiran bahwa teknologi tersebut akan mempercepat penyebaran informasi yang salah.
Di Facebook, akun yang pertama kali mempublikasikan foto, juga sejumlah postingan lain yang diterbitkan terkait dengan grup konspirasi QAnon, memberikan label 'informasi palsu' pada postingan aslinya. Facebook memblokir akses ke postingan tersebut dan mengatakan bahwa foto telah 'diperiksa oleh pemeriksa fakta independen.'
Twitter dan Meta Platforms Inc., pemilik Facebook, tak menanggapi permintaan komentar. RT juga tidak langsung merespons.
- Dengan asistensi dari Zuidijk, Courtney McBride dan Katrina Lewis.
(bbn)