Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten milik Keluarga Panigoro PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengalami penurunan kinerja. Laba bersih per kuartal I tahun ini turun 8,87% secara tahunan menjadi US$82,05 juta atau setara sekitar Rp1,21 triliun.

MEDC sejatinya mampu mencatat kenaikan pendapatan 18,4% secara tahunan menjadi US$558,09 juta, berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Selasa (23/5/2023). Namun, beban pokok naik 40,49% menjadi US$325,68 juta.

Imbasnya, laba kotor tercatat US$232,41 juta. Angka ini turun 2,97% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$239,53 juta.

Jika ditelisik lebih lanjut, kenaikan beban pokok MEDC paling siginifikan terjadi di pos penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya. Angkanya melesat 609,41% secara tahunan menjadi US$87,52 juta.

Pos tersebut terdiri dari sejumlah komponen, yakni biaya produksi listrik, operasi & pemeliharan, gaji & imbalan dan biaya konstruksi. Biaya konstruksi ini yang mengalami kenaikan signifikan, sekitar 904% menjadi US$76,47 juta.

Sementara, kenaikan atas penyusutan atau amortisasi sebesar 42% secara tahunan menjadi US$147,01 juta. Pos beban ini juga menjadi yang paling signifikan lantaran kontribusinya yang mencapai 45,23% dari total beban pokok dan biaya langsung lainnya.

Laba kotor yang sudah menurun masih ditambah oleh kenaikan beban lain seperti beban penjualan yang naik menjadi US$54,06 juta dari sebelumnya US$41,74 juta.

Meski begitu, MEDC masih mencatat bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama, meski turun 8,62% secara tahunan menjadi US$41,76 juta. Angka di pos keuangan ini mencatat hasil kinerja sejumlah entitas usaha, salah satunya PT Amman Mineral Internasional.

Alhadil, meski turun, MEDC masih mampu mencatat laba bersih.

(dhf/dba)

No more pages